Waktutempuh = jarak tempuh/ kec rata2 = 600/75 = 8 menit Jadi waktu yang diperlukan Andi adalah 8 menit. Contoh Soal 3 Soal: Sebuah kereta berangkat dari stasiun A ke stasiun B yang jaraknya 50 km dengan kecepatan rata-rata 40 km/jam. Berapa menit waktu tempuh kereta tersebut untuk tiba di stasiun B Jawab: Jarak tempuh = 50 km Kec. rata2 = 40Postingan ini membahas contoh soal GLBB atau gerak lurus berubah beraturan dan pembahasannya + jawaban. GLBB adalah gerak pada lintasan lurus dengan percepatan yang tetap. Misalkan sebuah mobil bergerak dengan percepatan tetap sebesar 3 m/s2. Ini artinya setiap detik kecepatan mobil bertambah sebesar 3 m/s. Jadi jika mobil itu awalnya diam atau kecepatannya 0 m/s maka 1 detik kemudian kecepatannya menjadi 3 m/s, 2 detik kemudian kecepatannya menjadi 6 m/s dan seterusnya. Rumus glbb sebagai glbbKeteranganv = kecepatan m/sv0 = kecepatan awal m/sa = percepatan m/s2t = waktu ss = jarak mtanda + digunakan jika glbb dipercepattanda - digunakan jika glbb diperlambatContoh soal 1Sepeda motor bergerak dengan kecepatan awal 5 m/s kemudian digas dengan percepatan tetap sebesar 5 m/s2. Kecepatan sepeda motor setelah 5 s adalah…A. 10 m/sB. 20 m/sC. 30 m/sD. 40 m/sE. 50 m/sPembahasan / penyelesaian soalPada soal ini diketahuiv = 5 m/sa = 5 m/s2t = 5 sCara menjawab soal ini sebagai berikutv = v0 + a . tv = 5 m/s + 5 m/s2 . 5 s = 5 m/s + 25 m/s = 30 m/sJadi soal ini jawabannya soal 2Sebuah mobil bergerak dengan kecepatan awal 10 m/s lalu dipercepat sehingga kecepatannya menjadi 30 m/s dalam waktu 4 detik. Percepatan mobil adalah…A. 2 m/s2B. 5 m/s2 C. 10 m/s2D. 15 m/s2 E. 20 m/s2Pembahasan / penyelesaian soalPada soal ini diketahuivo = 10 m/sv = 30 m/st = sCara menghitung percepatan mobil sebagai berikut→ v = vo + a . t → a = v – vot → a = 30 – 104 = → a = 204 = 5 m/sJadi soal ini jawabannya soal 3Diketahui sebuah kereta bergerak dengan kecepatan konstan 30 m/s. Kereta mengalami perlambatan 4 m/s2 hingga berhenti di stasion. Waktu yang dibutuhkan kereta hingga berhenti adalah…A. 4 s B. 6,5 s C. 7,5 s D. 10 s E. 30 sPembahasan / penyelesaian soalPada soal ini diketahuivo = 30 m/sa = – 4 m/s2 negatif karena perlambatanv = 0 berhentiMenentukan waktu kereta hingga berhenti sebagai berikut→ v = vo + a . t → t = v – voa → t = 0 – 30 m/s-4 m/s2 = 6,5 sJawaban soal ini soal 4Diketahui mobil yang awalnya diam bergerak dipercepat sebesar 6 m/s2. Jarak yang ditempuh mobil setelah bergerak 20 s adalah…A. 0,8 km B. 1,0 km C. 1,2 km D. 2,0 km E. 4 kmPembahasan / penyelesaian soalPada soal ini diketahuivo = 0 awal diama = 6 m/s2t = 20 sUntuk menghitung jarak menggunakan rumus dibawah ini→ s = vo . t + 12 a . t2 → s = 0 . 20 + 12 6 m/s2 . 202 = 1200 m = 1,2 kmJawaban soal ini soal 5Diketahui mobil bergerak dengan kecepatan 20 m/s kemudian direm sehingga mengalami perlambatan sebesar 5 m/s2. Jarak yang ditempuh mobil hingga berhenti adalah…A. 10 mB. 20 mC. 30 mD. 40 mE. 50 mPembahasan / penyelesaian soalPada soal ini diketahuiv0 = 20 m/sa = – 5 m/s2v = 0 berhentiJarak yang ditempuh mobil sebagai berikut→ v2 = vo2 + 2 . a . s → s = v2 – vo2 . a → s = 02 – 20 m/s22 . – 5 m/s2 = 40 ini jawabannya soal 6Diketahui sebuah mobil bergerak lurus dengan kecepatan awal 36 km/jam. Setelah menempuh jarak 150 m kecepatannya menjadi 72 km/jam. Waktu tempuh mobil adalah…A. 35 s B. 25 s C. 17 s D. 10 s E. 4 sPembahasan / penyelesaian soalPada soal ini diketahui→ vo = 36 kmjam = 36 1000 m3600 m = 10 m/s → v = 72 kmjam = 72 1000 m3600 m = 20 m/s → s = 150 mUntuk menghitung waktu kita tentukan dahulu percepatan→ a = v2 – vo22 . s → a = 202 – 1022 . 150 → a = 400 – 100300 = 1 m/s2Maka waktu tempuh mobil→ t = v – voa = 20 – 101 = 10 sJadi soal ini jawabannya soal 7Perhatikan grafik v-t dibawah soal 7 glbb tentang grafik v-tKecepatan setelah 5 sekon adalah…A. -2 m/sB. -3 m/sC. -4 m/s D. -6 m/s E. -9 m/sPembahasan / penyelesaian soalBerdasarkan grafik diatas diketahuivo = 6 m/sv = 0t = 2Kemudian kita hitung percepatan dengan rumus→ a = v – vot = = 0 – 62 = – 3 m/s2Percepatan negatif menunjukkan perlambatan. Maka kecepatan mobil setelah 5 sekonv = vo + a . tv = 6 m/s + -3 m/s2 . 5 sv = 6 m/s – 15 m/s = -9 m/sJawaban soal ini soal 8Perhatikan grafik kecepatan terhadap waktu v-t dibawah soal glbb nomor 8Jarak yang tempuh setelah 20 sekon adalah …A. 0,5 kmB. 0,8 km C. 1 km D. 1,6 km E. 1,8 kmPembahasan / penyelesaian soalBidang dibawah grafik v-t diatas adalah jajarangenjang maka untuk menghitung jarak kita gunakan rumus luas jajarangenjang sebagai berikut→ s = L = 12 x jumlah sisi sejajar x tinggi → s = L = 12 x 10 + 90 x 20 = 1000 m = 1 kmContoh soal 9Andri mengendarai sepeda motor dengan kecepatan 54 km/jam. Tiba-tiba ia melihat seekor kucing yang melintas pada jarak 75 m dihadapannya. Perlambatan yang harus dilakukan Andri agar kucing tidak tertabrak adalah…A. 2,5 m/s2B. 2 m/s2C. 1,7 m/s2 D. 1,5 m/s2 E. 1 m/s2Pembahasan / penyelesaian soalPada soal ini diketahuivo = 54 km/jam = 15 m/ss = 75 mv = 0Untuk menghitung perlambatan menggunakan rumus→ a = v2 – vov22 . s = 02 – 1522 . 75 → a = -225150 = 1,5 m/s2Contoh soal 10Kecepatan benda yang bergerak lurus berubah beraturan diperlihatkan oleh grafik v-t dibawah v-t soal glbb nomor 10Benda akan berhenti setelah bergerak selama…A. 20 s B. 10 s C. 8 s D. 5 s E. 4 sPembahasan / penyelesaian soalBerdasarkan grafik diketahuivo = 20 m/sv = 10 m/st = 4 sHitung percepatan dengan rumus→ a = v – vot = 10 – 204 = – 2,5 m/s2Maka waktu benda berhenti v = 0 kita hitung dengan rumus→ t = v – voa = 0 – 20– 2,5 = 8 sJawaban soal ini soal 11Perhatikan grafik dibawah v-t soal glbb nomor 11Besar perlambatan berdasarkan grafik diatas adalah….A. 6 m/s2B. 5 m/s2 C. 4 m/s2 D. 3,5 m/s2 E. 2,5 m/s2Pembahasan / penyelesaian soalPerlambatan ditunjukkan oleh grafik menurun atau pada selang waktu 15 – 17 s. Pada selang waktu 15 – 17 ini besaran yang diketahui sebagai berikutvo = 10 m/st = 2 sv = 0Maka perlambatan dihitung dengan rumus→ a = v – vot = 0 – 102 = 5 m/s2Contoh soal 12Perhatikan grafik v-t dibawah iniGrafik v-t soal glbb 11Jarak yang ditempuh selama 10 sekon adalah…A. 36 mB. 28 mC. 24 mD. 20 mE. 16 mPembahasan / penyelesaian soalAda 2 dua bidang yang terbentuk pada selang waktu 0 – 10 s yaitu jajarangenjang dan segitiga. Untuk menghitung jarak kita tentukan luas 2 bidang tersebuts = Ljajarangenjang + Lsegitiga s = 12 x jumlah sisi sejajar x tinggi jajarangenjang + 12 x alas x tinggi segitiga s = 1/2 8 + 2 x 4 + 1/2 . 2 . 4 s = 32 + 4 = 36 meterJawaban soal ini A. HubunganAntara Kecepatan, Volume dan Kepadan Lalu Lintas Ruas Jalan Siliwangi Semarang - Eko Nugroho Julianto 153 lintas di jalan. Kecepatan dapat didefinisikan sebagai gerak dari kendaraan dalam jarak per satuan waktu. Dalam pergerakan arus lalu-lintas, tiap kendaraan berjalan pada kecepatan yang berbeda. Dengan demikian pada arus lalu-lintas Jakarta -Pada 6 Juni 2023, Iran untuk pertama kalinya memperkenalkan apa yang para pejabat sebut sebagai “rudal balistik supersonik” buatan dalam negeri. Rudal ini mampu meluncur hingga 15 kali lipat kecepatan suara. Rudal terbaru pada pergudangan senjata nuklir Teheran itu mungkin meningkatkan kekhawatiran Barat, terutama Amerika Serikat AS.Rudal supersonik ini dinamakan “Fattah” yang berarti “penakluk” dalam bahasa Persia. Media pemerintah Iran menerbitkan gambarnya pada sebuah upacara yang dihadiri oleh Presiden Ebrahim Raisi dan Komandan Korps Pengawal Revolusi diungkapnya rudal supersonik Fattah kepada publik, Iran berkata akan membuka kembali pos diplomatik di Arab Saudi setelah ada upaya pengendalian konflik yang sudah terjadi selama bertahun-tahun dengan Riyadh. Iran tampaknya berusaha untuk menunjukkan bahwa pemerintah garis keras Teheran dapat mengerahkan senjata melawan sebagian besar musuh di Timur upacara peluncuran Fattah, Raisi merasa bahwa “kekuatan pencegah” telah terbentuk. Rudal tersebut seakan menjadi jangkar keamanan dan perdamaian abadi bagi negara-negara di kawasan sekitar Ali Hajizadeh, Kepala Pasukan Dirgantara Korps Pengawal Revolusi Iran, mengklaim bahwa Fattah memiliki jangkauan maksimum kilometer dan mampu menembus segala perisai pertahanan. Itu masuk dalam golongan rudal balistik jarak menengah yang akhirnya bisa dibangun oleh Korps Pengawal Revolusi setelah bertahun-tahun terkena sanksi Barat yang mencegah akses persenjataan hipersonik Fattah juga diklaim dapat terbang 15 kali lebih cepat dari kecepatan suara pada lintasan rumit sekalipun senjata hipersonik biasa umumnya hanya 5 kali kecepatan suara.Ini menggambarkan pernyataan Iran tahun lalu yang katanya telah membangun rudal balistik hipersonik dengan kemampuan manuver keluar masuk atmosfer sehingga sangat sulit untuk dicegat. Akan tetapi, perlu diingat bahwa manuver bukanlah satu-satunya jaminan rudal akan berhasil menyerang Media pemerintah Iran lantas memberitakan bahwa Fattah adalah lompatan generasi rudal yang bisa melewati sistem anti-rudal canggih milik musuh—seperti dari AS dan rezim Zionis, termasuk Iron Dome Israel. Hajizadeh kembali menyatakan, tidak ada sistem pertahanan yang dapat menyaingi Fattah dengan kecepatan maksimum kilometer per klaim tentang Fattah bergantung pada seberapa bermanuver rudal tersebut. Suatu sistem anti-rudal mungkin dapat mengantisipasi lintasan yang dilalui Fattah dan mencegatnya. Namun, posisi nozel yang bisa berpindah memungkinkan Fattah untuk mengubah jalur saat terbang. Semakin tidak teratur lintasan penerbangan rudal, semakin sulit pula sebuah rudal untuk dari penentangan AS dan Eropa, Iran mengaku bakal terus mengembangkan program rudal pertahanan. Namun, analis militer Barat berpendapat bahwa Iran terkadang melebih-lebihkan kapasitas pejabat Iran tidak merilis rekaman Fattah yang berhasil dikerahkan untuk menyerang sasaran tertentu. Di sisi lain, Hajizadeh mengatakan bahwa uji coba darat telah dilakukan terhadap mesin rudal tersebut. Tes darat melibatkan motor roket yang diletakkan di atas dudukan dan ditembakkan untuk memeriksa kemampuannya, sedangkan meluncurkan rudal dengan motor roket itu jauh lebih kompleks Editor Iran Luncurkan Uji Rudal Balistik, Klaim Mampu Capai Israel dan ASNIA HEPPY SYAHDI MUHARRAM CW Reuters 1 jam + (0,5 jam x 60 menit) = 1 jam 30 menit. Waktu berpapasan = 05.00 + 01.30 = 06.30 Jadi mereka berdua akan berpapasan pada pukul 06.30. Soal 3. Jarak Jogja-Magelang 60 km. Putra bersepeda dari Jogja menuju Magelang dengan kecepatan rata-rata 12 km/jam, sedangkan Fajar bersepeda dari Magelang menuju Jogja melalui jalan yang sama dengan
- Kuartil tengah Q₂Kuartil tengah Q₂ = 12 + 14 / 2Kuartil tengah Q₂ = 26 / 2Kuartil tengah Q₂ = 13 - Kuartil atas Q₃ = 18 - Jangkauan interkuartilJangkauan interkuartil = Q₃ - Q₁Jangkauan interkuartil = 18 - 9Jangkauan interkuartil = 9 Baca juga Kunci Jawaban Matematika Kelas 8 Semester 2 Halaman 216, 217, 218, 219, Menghitung Bangun Ruang 2. Kecepatan motor yang melintasi Jalan Merdeka selama 1 menit dinyatakan dalam km per jam dicatat dan disajikan dalam tabel berikut. pada buku Tentukan median, jangkauan, dan jangkauan interkuartil dari kecepatan motor yang melintasi Jalan Merdeka di atas. Jawaban Banyak data n = 32 - Median Median = 60 + 70 / 2 Median = 130 / 2 Median = 65 - Jangkauan Jangkauan = selisih data terbesar dan terkecilJangkauan = 90 - 40 Jangkauan= 50 - Jangkauan interkuartil Kuartil bawah = 50 + 60 / 2Kuartil bawah = 110 / 2Kuartil bawah = 55 Kuartil atas = 70 + 80 / 2 Kuartil atas =150 / 2Kuartil atas =75
VolumeLalu Lintas Harian Rata-Rata (LHR) adalah volume total yang melintasi suatu titik atau ruas pada fasilitas jalan untuk kedua jurusan, selama satu tahun dibagi oleh jumlah hari dalam satu tahun dan Volume Lalu Lintas Harian 1 Pejalan kaki di badan jalan dan yang menyeberang 0,5 2 Kendaraan umum dan kendaraan lainnya yang berhentiSoal kecepatan kelas 5 dan kunci jawaban. Sebelumnya kami telah membagikan materi kecepatan kelas 5 sd pdf. Dan untuk postingan kali ini kami akan membahas tentang contoh soal kecepatan kelas 5 semester 1 kurikulum 2013. Di mana soal soal tersebut dilengkapi dengan kunci jawaban. Soal kecepatan dan jawabannya Soal kecepatan dan jawabannyaSoal matematika kecepatan jarak waktu kelas 5Soal matematika kelas 5 kecepatanSoal matematika kelas 5 kecepatanSoal matematika kelas 5 tentang kecepatanSoal matematika kelas 5 jarak kecepatan waktuSoal jarak waktu dan kecepatan kelas 5 sdContoh soal kecepatan kelas 5 sdSoal Kecepatan Kelas 5 – IsianSebarkan iniPosting terkait Untuk kesempatan kali ini kami akan membagikan 100 + Soal Jarak Waktu dan Kecepatan Kelas 5 SD Kurikulum 2013. Di mana soal yang kami bagikan nanti bervariasi, mulai dari soal pilihan ganda, isian maupun uraian singkat. Tapi yang jelas semua kami berikan pembahasan agar adik adik bisa belajar pelajaran matematika kelas 5 tentang jarak dan kecepatan dengan baik. 1. Adib mengendarai motor dari kota Surabaya ke Kota Semarang. Ia berangkat pada pukul dan sampai di Semarang pada pukul keesokan paginya. Lama perjalanan yang ditempuh oleh Adib adalah … jam. a. 6 b. 7 c. 8 d. 9 Pembahasan Diketahui Berangkat dari Surabaya pada pukul Sampai di Semarang pada pukul dini hari bisa ditulis + = Ditanya Lama perjalanan ….? Jawab Lama perjalanan = waktu tiba – waktu berangkat = – = 7 jam. 2. Asri mengelilingi lapangan sebanyak 4 kali putaran. Untuk sekali mengelilingi lapangan, Asri membutuhkan waktu selama 3 menit 14 detik. Maka lama waktu yang dibutuhkan Asri menyelesaikan larinya adalah …. a. 7 menit 42 detik b. 10 menit 56 detik c. 12 menit 42 detik d. 12 menit 56 detik Pembahasan Diketahui Sekali putaran membutuhkan waktu 3 menit 14 detik. Ditanya 4 kali putaran … ? Jawab Lama berlari 4 kali putaran = 4 x 3 menit 14 detik = 12 menit 56 detik. 3. Pak Sriyanto berangkat ke Bandung pada pukul Ia sampai di Bandung pada pukul hari berikutnya. Maka lama perjalanan Pak Sriyanto ke Bandung adalah …. a. 11 jam 50 menit b. 12 jam 40 menit c. 13 jam 20 menit d. 14 jam 20 menit Pembahasan Diketahui Waktu berangkat Waktu sampai di tujuan hari berikutnya bisa ditulis + = Ditanya Lama perjalanan ….? Jawab Lama perjalan = waktu tiba ditujuan – waktu berangkat = – = atau 12 jam 40 menit 4. Sebuah motor melaju dengan kecepatan 60 km/jam dengan waktu tempuh selama 3 jam 15 menit. Maka jarak yang ditempuh oleh motor tersebut adalah …. km. a. 180 b. 185 c. 190 d. 195 Pembahasan Diketahui Kecepatan 60 km/jam waktu 3 jam 15 menit atau 3 1/4 jam = 13/4 jam. Ditanya Jarak …. ? Jarak = kecepatan x waktu = 60 km/jam x 13/4 jam = 195 km. 5. Jarak kota Asyik dengan Bahagia adalah 175 km. Apabila jarak tersebut ditempuh dengan kecepatan rata rata 50 km/jam, maka waktu yang digunakan untuk menempuh jarak tersebut adalah …. jam. a. 2,5 b. 2,75 c. 3,25 d. 3,5 Pembahasan Diketahui Jarak 175 km kecepatan 50 km/jam Ditanya waktu ….? Jawab Waktu = jarak kecepatan = 175 km 50 km/jam = 3,5 jam. Soal matematika kelas 5 kecepatan 6. Jarak kota Solo dengan Purwokerto kira kira 180 km, akan ditempuh dalam waktu 2 jam 15 menit menggunakan sepeda motor. Maka kecepatan rata rata sepeda motor tersebut melaju adalah…. a. 60 b. 70 c. 80 d. 90 Pembahasan Diketahui Jarak 180 km waktu 2 jam 15 menit atau 2 1/4 jam = 9/4 jam. Ditanya kecepatan …. ? Jawab Kecepatan = jarak waktu = 180 km 9/4 jam = 180 km x 4/9 jam = 80 km/jam. 7. Adib bersepeda selama 1,5 jam dengan kecepatan rata rata 12 km/jam. Maka jarak yang telah ditempuh Adib selama waktu tersebut adalah ….. km. a. 16 b. 18 c. 20 d. 24 Pembahasan Diketahui waktu 1,5 jam atau 3/2 jam. kecepatan 12 km/jam. Ditanya Jarak ….? Jawab Jarak = kecepatan x waktu = 12 km/jam x 3/2 jam = 12 x 3/2 = 18 km. 8. Minggu depan Mila akan pergi ke rumah neneknya. Jarak antara rumah Mila dengan rumah neneknya kira kira 80 km. Jarak tersebut ditempuh dengan kecepatan rata rata 40 km/jam dan berangkat pada pukul Maka Mila akan tiba di rumah nenek kira kira pada pukul …. a. b. c. d. Pembahasan Diketahui Jarak 80 km. keccepatan 40 km/jam. berangkat Ditanya sampai di rumah nenek …? Jawab waktu = jarak kecepatan = 80 km 40 km/jam = 2 jam Sampai di tempat nenek = berangkat + waktu perjalanan = + 2 jam = 9. Kamila berjalan kaki selama 3 jam, kecepatan rata rata berjalan 6 km/jam. Maka jarak yang telah ditempuh oleh Kamila adalah …. km. a. 18 b. 21 c. 24 d. 27 Pembahasan Diketahui waktu 3 jam kecepatan 6 km/jam Ditanya jarak …. ? Jawab jarak = kecepatan x waktu = 6 km/jam x 3 jam = 18 km. 10. Waktu yang diperlukan oleh sebuah mobil dari kota Indah ke kota Sejuk adalah 180 menit. Kecepatan mobil tersebut adalah 72 km/jam. Maka, jarak kota Indah ke kota Sejuk adalah… . a. 216 b. 226 c. 236 d. 246 Pembahasan Diketahui waktu 180 menit = 3 jam. kecepatan 72 km/jam. Ditanya Jarak …. ? Jawab Jarak = kecepatan x waktu = 72 km/jam x 3 jam = 216 km. Soal matematika kelas 5 kecepatan 11. Jarak dua kota adalah 175 km dapat ditempuh sepeda motor selama 3 jam 30 menit. Maka sepeda motor tersebut adalah …. . a. 40 km/jam b. 50 km/jam c. 60 km/jam d. 70 km/jam Pembahasan Diketahui Jarak 175 km waktu 3 jam 30 menit atau 3,5 jam = 7/2 jam. Ditanya kecepatan ….? Jawaban Kecepatan = jarak waktu = 175 km 7/2 jam = 175 km x 2/7 jam = 50 km. 12. Qila sudah berlari selama 9 jam dengan jarak tempuhnya 270 km. Maka, kecepatan atlet tersebut berlari adalah… . a. 9 km/jam b. 10 km/jam c. 20 jam/jam d. 30 km/jam Pembahasan Diketahui Jarak 270 km waktu 9 jam Ditanya Kecepatan ….? Jawab Kecepatan = jarak waktu = 270 km 9 jam = 30 km/jam. 13. Sebuah mobil melaju dengan kecepatan 72 km/jam. Maka jarak yang ditempuh sepeda motor tersebut tiap 1 menit adalah …. a. 25 b. 20 c. 15 d. 10 14. Seorang pembalap memacu mobilnya dengan kecepatan 80 km/jam. Apabila ia telah menempuh waktu menit, maka jarak yang telah ditempuh pembalap itu adalah…. . a. km b. km c. km d. km 15. Herni berangkat dari Semarang pukul dan tiba di Yogyakarta pukul dengan menggunakan bus. Jika jarak dari Surabaya ke Malang adalah 330 km, maka kecepatan bus tersebut adalah ….. a. 50 km/jam b. 55 km/jam c. 60 km/jam d. 66 km/jam Soal matematika kelas 5 tentang kecepatan 16. Jarak dari sebuah kota A dan kota B adalah 40 km. Seorang pengendara sepeda motor pergi dari kota A ke kota B dengan kecepatan 20 km/jam. Pengendara dari kota A berangkat pukul Maka pengendara tersebut akan sampai di kota B pada pukul….. a. b. c. d. 17. Kecepatan sebuah mobil 80 km/jam, dapat menempuh jarak dua kota selama 2,5 jam. Maka jarak kedua kota tersebut adalah …. km. a. 180 b. 200 c. 220 d. 240 18. Sebuah mobil melaju dengan kecepatan 100 km/jam berjalan selama 4 jam 12 menit. Maka jarak yang telah ditempuh mobil tersebut adalah …. km. a. 400 b. 410 c. 420 d. 440 19. Kak Mita bersepeda dengan menempuh jarak 15 km dalam waktu 90 menit. Maka kecepatan Kak Mita bersepeda adalah .. .. a. 5 km/jam b. 10 km/jam c. 15 km/jam d. 20 km/jam 20. Jarak kota Bintang dan kota Cerah 240 km. Sebuah mobil berangkat dari kota Bintang pada pukul Dan di perjalanan mobil tersebut berisitrahat selama 30 menit. Dan mobil tersebut melaju dengan kecepatan rata-rata 60 km/jam. Maka mobil tersebut akan tiba di kota Cerah pada pukul…. . a. b. c. d. Soal matematika kelas 5 jarak kecepatan waktu 21. Fadhil berangkat dari rumah pukul menggunakan sepeda dengan kecepatan 12 km/jam menuju rumah Cindi. Apabila jarak rumah Fadhil dengan rumah Cindi adalah 3 km. Maka Fadhil akan sampai rumah Cindi pada pukul….. . a. b. c. d. 22. Sebuah pesawat terbang bertolak dari Medan ke kota Jakarta yang berjarak 978 km. Apabila pesawat terbang tersebut berkecepatan 163 km/jam, maka pesawat tersebut terbang mengudara selama … jam. a. 4 b. 5 c. 6 d. 8 23. Seorang pelari berlari dengan kecepatan 9 m/detik. Apabila jarak yang akan ditempuh sejauh 16,2 km, maka pelari tersebut akan finish dalam waktu…. menit. a. 20 b. 25 c. 30 d. 35 24. Sebuah kendaraan bermotor melaju dengan kecepatan 35 km/jam selama 3,5 jam. Maka jarak yang ditempuh adalah…. km a. 122,5 b. 125 b. 127,5 d. 130 25. Jarak sebuah perjalanan adalah 384 km. Apabila jarak tersebut ditempuh dengan sepeda motor dengan kecepatan 64 km/jam, maka waktu yang digunakan adalah …. jam. a. 6 b. 7 c. 8 d. 9 Salah satu materi matematika yang dipelajari pada kelas 5 semester 1 adalah hubungan jarak waktu dan kecepatan. Baik pada kurikulum KTSP maupun kurikulum 2013, materi ini ada di dalam pelajaran kelas 5. Nah, pada kesempatan kali ini kami akan membagikan kumpulan 50 + soal ulangan jarak, kecepatan dan waktu beserta kunci jawabannya. Soal matematika kecepatan jarak waktu kelas 5 yang akan kami bagikan ini berupa soal pilihan ganda, isian dan juga uraian singkat. Tak lupa pula kami lengkapi dengan kunci jawaban sebagai pembahasannya. Dengan harapan postingan ini bisa menambah pemahaman kita akan materi ini. Bicara tentang cara menyelesaikan soal matematika waktu kecepatan, tak lupa kita mengingat kembaki rumus rumus untuk mencarinya. Berikut ini rumus mencari jarak, waktu dan kecepatan Jarak = kecepatan x waktu, Waktu = Jarak kecepatan, dan Kecepatan = Jarak waktu. Soal jarak waktu dan kecepatan kelas 5 sd Untuk mengawali pembahasan kita kali ini kami akan membagikan soal kecepatan dalam bentuk soal pilihan ganda. Yuk kita simak bersama sama! 1. Sebuah motor metic dikendarai dengan kecepatan rata rata 50 km/jam. Apabila waktu yang dibutuhkan untuk menempuh perjalanan adalah 2 km. Maka jarak yang ditempuh oleh motor metic tersebut adalah … km. a. 25 km b. 35 km b. 75 km d. 100 km 2. Ayah membutuhkan waktu 0,5 jam untuk sampai ke kantor. Apabila kecepatan motor yang dikendarai Ayah 30 km/jam. Maka jarak rumah sampai ke kantor Ayah adalah …. a. 5 km b. 15 km c. 30 km d. 45 km 3. Kak Andi mengendarai mobil dengan kecepatan rata rata 58 km/jam. Apabila jarak yang ditempuh Kak Andi 348 km. Maka waktu yang dibutuhkan Kak Andi untuk sampai di tempat tujuan adalah …. jam a. 8 b. 6 c. 4 d. 3 4. Apabila kecepatan rata rata 90 km/jam dan jarak yang ditempuh adalah 360 km. Maka waktu yang dibutuhkan untuk menempuh perjalanan tersebut adalah …. km. a. 6 b. 5 c. 4 d. 3 5. Sulis menempuh perjalanan sejauh 120 km dengan waktu 4 jam. Maka kecepatan rata rata perjalanan Sulis adalah …. a. 25 km/jam b. 30 km/jam c. 35 km/jam d. 40 km/jam 6. Sinta menempuh perjalanan dari Kota Asri menuju kota Bahagia. Jarak kedua kota tersebut adalah 240 km. Sedangkan waktu yang dibutuhkan untuk menempuh jarak tersebut 4 jam. Maka kecepatan rata rata perjalanan Sinta adalah …. a. 40 km/jam b. 50 km/jam c. 60 km/jam d. 80 km/jam 7. Edi bersepeda selama 15 menit dengan kecepatan rata rata 12 km/jam. Maka jarak yang ditempuh oleh Edi adalah … km. a. 3 km b. 4 km c. 6 km d. 8 km Baca Juga Materi Jarak, Waktu dan Kecepatan Kelas 5 SD Serta Contoh Soal 8. Jarak kota Cerah dengan kota Damai adalah 100 km. Andik menempuh jarak kedua kota tersebut hanya selama 2,5 jam. Maka kecepatan rata rata perjalanan Andik adalah … km/jam a. 25 b. 35 c. 40 d. 50 9. Paman menempuh perjalanan dari kota Cantik menuju kota Bersih. Paman Berngkat dari Kota Cerah pada pukul dan sampai di Kota Bersih pada pukul Apabila kecepatan rata rata kendaraan Paman adalah 55 km/jam. Maka jarak kedua kota tersebut adalah … km a. 100 b. 110 c. 120 d. 150 10. Agus mengendarai motornya dari rumahnya menuju Kota Surabaya. Apabila Agus memacu motornya dengan kecepatan rata-rata 60 km/jam. Sedangkan waktu yang dibutuhkan sampai ke Kota Surabaya adalah 2 jam 15 menit. Maka jarak rumah Agus ke Kota Surabaya adalah … km. a. 105 b. 120 c. 135 d. 150 Contoh soal kecepatan kelas 5 sd 11. Jarak Kota Favorit ke Kota Gebyar adalah 90 km. Apabila Pak Joko berangkat dari Kota Favorit dengan motor pada pukul dan sampai di Kota Gebyar pada pukul Jadi kecepatan rata-rata motor yang dikendarai Pak Joko adalah …. km/jam. a. 75 b. 70 c. 65 d. 60 12. Jarak antara Kota P dan Kota Q adalah 40 km. Bagas menempuh jarak tersebut dengan motornya dengan kecepatan rata-rata 60 km/jam. Apabila Bagas sampai di Kota Q pada pukul Maka Bagas berangkat dari Kota P pada pukul …. a. b. c. d. 13. Kecepatan sebuah motor adalah 45 m/menit. Apabila diubah dalam satuan m/detik akan menjadi …. a. 0,5 b. 0,75 c. 5 d. 7,5 14. Diketahui jarak kota Merak ke Kota Merpati adalah 75 km. Dan waktu untuk menempuh jarak tersebut adalah tempuh 1 jam 15 menit. Maka kecepatan rata-rata dari perjalanan tersebut adalah . . . km/jam a. 90 b. 85 c. 80 d. 60 15. Diketahui kecepatan rata-ratanya sebuah motor adalah 50 km/jam. Apabila waktu tempuh motor tersebut adalah 1,5 jam. Maka jarak yang ditempuh motor tersebut adalah . . . km. a. 85 b. 75 c. 65 d. 55 16. Kiki bersepeda dengan kecepatan rata-rata 12 km/jam. Jika jarak yang ditempuh 48 km. Maka waktu yang dibutuhkan Kiki untuk sampai ke tempat tujuan adalah . . . jam. a. 6 b. 5 c. 4 d. 3 16. Mila membutuhkan waktu 15 menit untuk sampai ke sekolah. Apabila jarak rumah Mila ke sekolah 1,2 km. Maka kecepatan rata-rata Mila berangkat ke sekolah adalah . . . m/menit. a. 80 b. 48 c. 36 d. 24 17. Imut menempuh perjalanan dengan sepedanya kecepatan rata-rata 20 km/jam. Apabila Imut berangkat pukul dan sampai di tempat tujuan pada pukul Maka jarak yang ditempuh Imut adalah . . . km. a. 30 b. 25 c. 15 d. 10 18. Herni pergi ke kampus pada pukul Apabila jarak rumah Herni dengan kampus 15 km dengan kecepatan rata-rata kendaraannya 50 km/jam. Maka Herni akan sampai di kampus pada pukul . . . . a. b. c. d. 19. Bu Erin menempuh perjalanan dengan mobilnya sejauh 144 km. Apabila waktu tempuh Bu Erine 4 jam. Maka kecepatan rata-rata mobil yang dikendarai oleh Bu Erin adalah . . . m/detik. a. 5 b. 10 c. 12 d. 20 20. Irwan berpergian ke Kota Semarang dengan kecepatan rata – rata 60 km/jam. Ia berangkat dari rumah pada pukul dan sampai di Semarang pada pukul Maka jarak yang ditempuh Irwan adalah . . . km. a. 195 b. 210 c. 220 d. 240 Baca juga Buku Matematika kelas 5 Terbaru Soal Kecepatan Kelas 5 – Isian 1. Umi berangkat ke sekolah pada pukul Dan Mia sampai di sekolah pada pukul Apabila kecepatan rata-rata sepeda yang dikendarai oleh Umi 100 m/menit. Maka jarak rumah Umi ke sekolah adalah . . . km. 2. Anak kelas 5 melaksanakan lomba gerak jalan dengan kecepatan rata rata 6 km/jam. Anak anak tersebut berjalan selama 1 jam 30 menit. Maka jarak yang ditempuh anak kelas 5 adalah … km. Jawaban 1. D 2. B 3. B 4. C 5. B 6. C 7. A 8. C 9. B 10. C 11. D 12. B 13. B 14. D 15. C 16. A 17. C 18. B 19. B 20. C II. Isian 1. m = 2 km. 2. 220 km Baca Juga Materi Jarak, Waktu dan Kecepatan Kelas 5 SD Serta Contoh Soal Mungkin hanya ini yang bisa kami bagikan pada kesempatan kali ini, semoga bisa menambah wawasan kita tentang soal kecepatan kelas 5 semester 1 kurikulum 2013.
B 1,0 m/s C. 1,5 m/s D. 2,0 m/s E. 3,0 m/s 2. Sebuah mobil melintasi jalan lurus selama 40 menit dengan kecepatan tetap 1,5 km/menit. Jika kemudian mobil tersebut berbalik arah dan menempuh jarak 30 km dengan kecepatan yang sama, besar kecepatan rata-ratanya adalah . A. 2,5 Km/menit B. 2,0 Km/menit C. 1,5 Km/menit D. 1,0 Km/menit E. 0,5 Km ArticlePDF AvailableAbstract and FiguresJakarta as the capital city of Indonesia is the center of economy, culture, and politics. Jenderal Sudirman street always crowded with passing vehicles, traffic snarls up everyday. The causes of these traffic jam is an increase the number of vehicles and cause a change in traffic behavior. Theoretically there is a fudamental relationship between flow, speed, & density, so the purpose of these research are to analyze and evaluate performance of traffic capacity in various conditions based on Manual Kapasitas Jalan Indonesia 1997 and Greenshields model. Conclusion of the analysis are, after compared with traffic volume, capacity and speed based on MKJI are pcu/hour and 55,7 km/hour, but the capacity of the model are selected because it’s largest, for sudirman – thamrin it’s pcu/hour, and for thamrin – sudirman it’s pcu/hour, While the calculation of free flow for sudirman – thamrin it’s km/hour the lowest occurs in evening, and for thamrin – sudirman it’s 43,9 km/hour the lowest occurs in afternoon. The largest capacity it’s used for the next analysis, the next analysis are calculating degree of saturation and level of service, the result shows that the roads are at C and ibu kota negara Indonesia merupakan pusat ekonomi, budaya, dan politik. Sebuah jalan di Jakarta yaitu Jenderal Sudirman selalu dipadati kendaraan. Lalu lintas di Jalan Jenderal Sudirman setiap hari mengalami kemacetan penyebabnya adalah peningkatan jumlah kendaraan di dalam kota dan menyebabkan perubahan perilaku lalu lintas, secara teoritis terdapat hubungan yang mendasar antara arus, kecepatan, dan kepadatan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis, mengevaluasi kinerja dan kapasitas lalu lintas di berbagai macam kondisi, tentu berdasarkan pedoman Manual Kapasitas Jalan Indonesia dan kapasitas model Greenshields. Dari hasil analisis hasil perhitungan kapasitas dan kecepatan arus bebas berdasarkan MKJI sebesar smp/jam dan 55,7 km/jam setelah dibandingkan dengan volume lalu lintas dipilih kapasitas model yang terbesar yaitu sebesar smp/jam pada sudirman - thamrin & smp/jam pada thamrin - sudirman, dan hasil perhitungan kecepatan arus bebas terendah sebesar 41,2 km/jam di sore hari untuk sudirman - thamrin, sebaliknya thamrin - sudirman terendah sebesar 43,9 km/jam di siang hari. Gunakan kapasitas yang terpilih tersebut untuk analisis berikutnya yaitu perhitungan ratio perbandingan arus dan kapasitas DS dan tingkat pelayanan yan berada pada tingkat pelayanan huruf C dan D di kedua arahnya. Content may be subject to copyright. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for freeContent may be subject to copyright. JMTS Jurnal Mitra Teknik Sipil Vol. 4, No. 1, Februari 2021 hlm 95-108 95 ANALISIS KAPASITAS DAN KINERJA LALU LINTAS PADA RUAS JALAN JENDERAL SUDIRMAN JAKARTA Sarah Haryati1 dan Najid2 1Program Studi Sarjana Teknik Sipil, Universitas Tarumanagara, Jl. Letjen S. Parman Jakarta 2Program Studi Sarjana Teknik Sipil, Universitas Tarumanagara, Jl. Letjen S. Parman Jakarta najid Masuk 10-01-2021, revisi 10-02-2021, diterima untuk diterbitkan 11-02-2021 ABSTRACT Jakarta as the capital city of Indonesia is the center of economy, culture, and politics. Jenderal Sudirman street always crowded with passing vehicles, traffic snarls up everyday. The causes of these traffic jam is an increase the number of vehicles and cause a change in traffic behavior. Theoretically there is a fudamental relationship between flow, speed, & density, so the purpose of these research are to analyze and evaluate performance of traffic capacity in various conditions based on Manual Kapasitas Jalan Indonesia 1997 and Greenshields model. Conclusion of the analysis are, after compared with traffic volume, capacity and speed based on MKJI are pcu/hour and 55,7 km/hour, but the capacity of the model are selected because it’s largest, for sudirman – thamrin it’s pcu/hour, and for thamrin – sudirman it’s pcu/hour, While the calculation of free flow for sudirman – thamrin it’s km/hour the lowest occurs in evening, and for thamrin – sudirman it’s 43,9 km/hour the lowest occurs in afternoon. The largest capacity it’s used for the next analysis, the next analysis are calculating degree of saturation and level of service, the result shows that the roads are at C and D. Keywords Sudirman; Capacity; Performance; MKJI; Model ABSTRAK Jakarta ibu kota negara Indonesia merupakan pusat ekonomi, budaya, dan politik. Sebuah jalan di Jakarta yaitu Jenderal Sudirman selalu dipadati kendaraan. Lalu lintas di Jalan Jenderal Sudirman setiap hari mengalami kemacetan penyebabnya adalah peningkatan jumlah kendaraan di dalam kota dan menyebabkan perubahan perilaku lalu lintas, secara teoritis terdapat hubungan yang mendasar antara arus, kecepatan, dan kepadatan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis, mengevaluasi kinerja dan kapasitas lalu lintas di berbagai macam kondisi, tentu berdasarkan pedoman Manual Kapasitas Jalan Indonesia dan kapasitas model Greenshields. Dari hasil analisis hasil perhitungan kapasitas dan kecepatan arus bebas berdasarkan MKJI sebesar smp/jam dan 55,7 km/jam setelah dibandingkan dengan volume lalu lintas dipilih kapasitas model yang terbesar yaitu sebesar smp/jam pada sudirman - thamrin & smp/jam pada thamrin - sudirman, dan hasil perhitungan kecepatan arus bebas terendah sebesar 41,2 km/jam di sore hari untuk sudirman - thamrin, sebaliknya thamrin - sudirman terendah sebesar 43,9 km/jam di siang hari. Gunakan kapasitas yang terpilih tersebut untuk analisis berikutnya yaitu perhitungan ratio perbandingan arus dan kapasitas DS dan tingkat pelayanan yan berada pada tingkat pelayanan huruf C dan D di kedua arahnya. Kata Kunci Sudirman; Kapasitas; Kinerja; MKJI; Model. 1. PENDAHULUAN Indonesia sebagai negara yang sangat luas dengan jumlah populasi penduduk yang padat yaitu sebesar jiwa BPS, 2019 membuat negara Indonesia masih memiliki banyak masalah kompleks serta problematika yang belum sepenuhnya teratasi dengan baik, salah satunya ialah masalah kinerja lalu lintas di banyak ruas jalan yang ada di Indonesia terutama di ibu kota negara Indonesia yaitu Jakarta. Jakarta sebagai Ibu Kota negara Indonesia dengan luas wilayah sebesar 662,33 km2 BPS, 2019 dengan jumlah penduduk sebesar jiwa BPS, 2019 adalah kota tempat kedudukan pusat pemerintahan berdiri, dan pusat berbagai macam kegiatan termasuk politik, budaya, dan ekonomi. Hal ini tentu mengakibatkan aktivitas pergerakan penduduk yang tinggi, bukan hanya penduduk asli dari jakarta saja, melainkan dari sekitaran daerah jakarta dan sampai penduduk luar pulau jawa pun juga datang ke Jakarta, mereka menjadikan jakarta sebagai Analisis Kapasitas dan Kinerja Lalu Lintas pada Ruas Jalan Jenderal Sudirman Jakarta 96 magnet perekonomian guna mengumpulkan pundi - pundi uang, mencari peruntungan untuk memenuhi biaya hidup, dan juga harapan untuk mendapatkan kesempatan hidup yang lebih baik. Dengan adanya hal tersebut tentunya permintaan atau keinginan penduduk indonesia khususnya jakarta untuk bergerak serta berpindah tempat dari tempat satu ke tempat lainnya akan menjadi lebih tinggi yang mana akan menciptakaan kebutuhan transportasi yang tinggi juga. Dengan keaadaan kebutuhan transportasi yang tinggi tersebut, saat ini kita bisa dengan mudah menemukan berbagai macam kendaraan di jalan raya, ada sekitar BPS, 2019 kendaraan bermotor yang melintasi jakarta setiap harinya, kendaraan pribadi lah yang paling banyak menghiasi jalan - jalan di ibu kota baik mobil maupun motor, akibat dari kemudahan mendapatkan cicilan biaya kendaraan dan harga kendaraan yang murah, penduduk indonesia bisa dengan mudah membeli dan mendapatkan kendaraan pribadinya sendiri. Oleh karena itu ada banyak sekali dampak yang di timbulkan dan salah satu dampak yang paling terlihat adalah kondisi lalu lintas yang kian padat setiap harinya mengakibatkan kemacetan yang luar biasa di ruas jalan arteri hingga jalan lokal sekalipun Adiel, 2020. Kapasitas jalan yang di sediakan pemerintah sudah tidak mampu menampung arus lalu lintas yang terus bertambah padat setiap harinya, faktor lain yang menyebabkan kemacetan lalu lintas adalah penyempitan jalan, kerusakan jalan, faktor dari kendaraan si pengemudi itu sendiri, dan faktor dari lingkungan sekitarnya seperti contohnya hambatan samping, hambatan karena kendaraan yang tak bermotor, dan hambatan yang dihasilkan oleh pejalan kaki. Permasalahan lalu lintas jalan raya merupakan suatu permasalahan yang kompleks dalam dunia transportasi perkotaan Eko, 2010, untuk menyelesaikan permasalahan lalu lintas yang di timbulkan dari banyak faktor diatas memang tidak mudah tetapi dengan adanya upaya rekayasa lalu lintas dan manajemen lalu lintas yang terkoordinasi dengan baik, cepat serta tepat dari pemerintah, masalah lalu lintas yang kita hadapi saat ini baik di jakarta maupun seluruh indonesia tentunya bisa membantu mengurangi masalah lalu lintas yang ada. Tujuan dari penulisan laporan mengenai analisis kapasitas dan kinerja lalu lintas di Jalan Jenderal Sudirman, yang mana jalan ini terletak di pusat kota Jakarta dan merupakan lokasi pusat bisnis financial district adalah untuk mendapatkan dan mengevaluasi hasil kapasitas dan kecepatan arus bebas berdasarkan MKJI, menganalisis kinerja lalu lintas dengan berbagai macam kondisi, dan membuat model aliran lalu lintas serta hubungan kecepatan, kepadatan, dan arus lalu lintasnya. Keadaan saat ini dengan keadaan di tahun berdasarkan MKJI yaitu 1997 tentu nya telah jauh berbeda, maka dari itu diperlukan revisi MKJI di keadaan dan waktu yang berbeda. Dengan melakukan analisis yang berpacu kepada MKJI Manual Kapasitas Jalan Indonesia dan Model pendekatan lalu lintas melalui model Linier Greenshields, memberikan pedoman untuk mendapatkan kapasitas dari suatu ruas jalan Dikdik, 2013 dan dapat terlihat kebutuhan dan pemenuhan pelayanan jaringan jalan yang digunakan untuk mengatasi masalah terutama kemacetan di kota jakarta. Dari latar belakang di atas masalah yang dapat kita identifikasikan ialah mengenai kapasitas jalan, kondisi, dan komposisi lalu lintas jalan yang saat ini telah berbeda dengan kondisi tahun 1997, analisis volume lalu lintas dari hasil survei sering kali berbeda dan hasilnya lebih besar dari kapasitas jalan berdasarkan MKJI 1997, sehingga di perlukan penelitian serta perhitungan kapasitas dan kinerja lalu lintas di kondisi saat ini dan kondisi di saat – saat tertentu Najid, 2019 dan rumusan masalah yang telah di tetapkan ialah di lakukan analisis dan pengumpulan data arus lalu lintas pada ruas jalan Jenderal Sudirman yaitu di kedua arah, masing – masing arah yaitu pertama pada ruas jalan Sudirman arah Thamrin berada tepat di bawah JPO Jembatan Penyebrangan Orang sudirman dan ruas jalan sebaliknya Thamrin arah Sudirman berada pada titik pos pollisi yang ada di depan stasiun kereta sudirman. Analisis di lakukan pada waktu yang berbeda yaitu pagi, siang, dan sore. Kapasitas jalan Kapasitas menurut MKJI di definisikan sebagai arus maksimum melalui satu titik di jalan yang dapat dipertahankan per satuan jam pada kondisi tertentu. Untuk jalan dua lajur dua arah, kapasitas ditentukan untuk arus dua arah, tetapi untuk jalan dengan banyak lajur, arus dipisah per arah dan kapasitas ditentukan per lajur. Persamaan dasar untuk menentukan kapasitas adalah sebagai berikut C = Co x FCw x FCsp x FCsf x FCcs 1 Keterangan C Kapasitas smp/jam. CO Kapasitas dasar smp/jam. FCw Faktor penyesuaian lebar jalan. FCsp Faktor penyesuaian pemisah arah hanya untuk jalan tak terbagi. JMTS Jurnal Mitra Teknik Sipil Vol. 4, No. 1, Februari 2021 hlm 95-108 97 FCsf Faktor penyesuaian hambatan samping dan bahu jalan/kereb. FCcs Faktor penyesuaiam ukuran kota. Kecepatan arus bebas Menurut MKJI 1997 kecepatan arus bebas adalah kecepatan rata – rata teoritis km/jam lalu lintas pada kerapatan sama dengan nol, yaitu tidak ada kendaraan yang lewat. Penentuan kecepatan arus bebas pada kondisi sesungguhnya dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut FV = FVo + FVw x FFVsp x FFVes 2 Keterangan FV Kecepatan arus bebas kendaraan km/jam. FVo Kecepatan arus bebas dasar kendaraan km/jam. FVw Penyesuaian lebar jalur lalu lintas efektif km/jam penjumlahan. FFVsf Faktor penyesuaian kondisi hambatan samping. FFVcs Faktor penyesuaian ukuran kota. Derajat kejenuhan Menurut MKJI 1997, derajat kejenuhan adalah perbandingan rasio arus smp/jam terhadap kapasitas smp/jam dan digunakan sebagai faktor kunci dalam menilai dan menentukan tingkat kineja suatu segmen jalan. Nilai derajat kejenuhan menunjukan apakah segmen jalan akan mempunyai masalah kapasitas atau tidak. Berikut ini adalah rumus dari derajat kejenuhan V/C 3 Keterangan DS Derajat kejenuhan. V Arus lalu lintas. C Kapasitas. Tingkat pelayanan jalan Tingkat pelayanan jalan Level Of Service/LOS terdapat dua definisi yaitu tingkat pada suatu ruas jalan yaitu tingkat pelayanan tergantung arus dan tingkat pelayanan tergantung fasilitas Ofyar Z Tamin, 2008. Tingkat pelayanan ruas jalan yang tergantung pada arus lalu lintas berkaitan dengan kecepatan operasi yang tergantung pada perbandingan antara arus dan kapasitas jalan. MKJI membagi tingkat pelayanan jalan menjadi 6 keadaan A, B, C, D, E, F dengan memplot titik data kecepatan dan volume V/C kita dapat menentukan tingkat pelayanan yang ada di ruas jalan yang sedang di tinjau, selain dengan memplot hasil hubungan kecepatan dan volume, kita juga bisa langsung menggunkan ratio nilai V/C berdasarkan nilai V/C derajat kejenuhan dengan menggunakan gambar 1 grafik di bawah ini yaitu sajian gambaran grafik dan tabel tingkat pelayanan level of service. Gambar 1. Grafik tingkat pelayanan Sumber Buku perencanaan, pemodelan dan rekayasa transportasi Ofyar Z Tamin, 2008 Analisis Kapasitas dan Kinerja Lalu Lintas pada Ruas Jalan Jenderal Sudirman Jakarta 98 Model greenshields Model greenshields adalah model / cara yang paling pertama digunakan dalam upaya mengamati perilaku lalu lintas. Model umum ini bekerja dengan menghubungkan kecepatan, arus, dan kepadatan dan hasilnya ialah hubungan ketiganya bersifat linier. Persamaan hubungan antara kecepatan – kepadatan Model Greenshields menggambarkan persamaan hubungan kecepatan dengan kepadatan menggunakan rumus S = Sff – x D 4 Keterangan S Kecepatan km/jam, . Sff Kecepatan pada saat kondisi arus lalu lintas sangat rendah, kondisi kecepatan mendekati nol, kecepatan arus bebas km/jam. Dj Kepadatan pada saat kondisi arus lalu lintas macet total kend/jam. 2. METODE PENELITIAN Pada bab ini akan dibahas tahap dalam penelitian yaitu tahapan jalannya penelitian yang nanti akan menjadi panduan dalam pelaksanaan penelitian sebenarnya sehingga diharapkan penelitian yang akan kita lalui, berjalan dengan baik dan sistematis. Pada awal penelitian setelah menetapkan tujuan, masalah, dan metode pengumpulan, akan dilakukan serangkaian pengamatan secara langsung melakukan pembahasan masalah yang ada di titik lokasi pengamatan yang telah di tentukan yaitu di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta. Pengumpulan data terdiri dari 2 jenis data yaitu, Data Sekunder dan Data Primer. Data sekunder adalah data yag didapat / berasal dari data literatur data yang bersumber dari acuan berbagai macam aktivitas di dunia pendidikan contohnya seperti buku – buku pedoman, jurnal – jurnal ilmiah, kamus, berbagai macam artikel di internet yang isi nya berhubungan dengan dengan hal yang akan dibahas dan data instansional pengumpulan data yang dilakukan melalui survei pada instansi – instansi terkait, dengan tujuan mendapatkan data – data peraturan, pedoman pelaksanaan dan standart aturan yang telah di keluarkan dan berlaku. Sedangkan data primer adalah data yang di didapat / berasal dari data observasi dan penelitian sebelumnya “ Pengaruh electronic road pricing terhadap perbaikkan pelayanan waktu tunggu dan waktu tempuh transjakarta pada ruas jalan Jenderal Sudirman ” Adiel, 2020, setelah seluruh data di kumpulkan dan didapatkan lalu akan dibuatkan perhitungan sesuai dengan pedoman MKJI 1997 dan model, lalu dituangkan hasilnya berupa grafik hubungan antara volume, kecepatan, dan kepadatan kemudian akan dilakukan indentifikasi masalah yang ada dan yang terjadi saat itu. Dari data hasil pengamatan yang kemudian akan di modifikasi, pengambilan data hasil pengamatan akan didapatkan data kecepatan, kepadatan, dan volume kendaraan, pengambilan data secara langsung tentunya akan didapatkan hasil berupa informasi mengenai tingkat pelayanan pada ruas jalan tersebut dan bagaimana kinerja lalu lintasnya. Metode pengumpulan data Survei yang dilakukan oleh pengamat sebelumnya dilakukan dengan cara pengamatan langsung di tempat dan merupakan salah satu metode primer, dalam pengerjaan laporan ini diperlukan banyak hal berupa data – data yang valid dengan tujuan agar kita dapat menganalisa dan menarik kesimpulan mengenai kinerja ruas jalan tersebut contohnya adalah data jumlah kendaraan yang lewat, waktu yang di tempuh kendaraan tersebut, hambatan samping, kecepatan rata – rata, dan lainya sehingga kita dapat menghitung dan mendapatkan hasil kapasitas jalan raya, kecepatan arus bebas kendaraan, kecepatan tempuh, derajat kejenuhan dan tingkat pelayanan pada ruas Jalan Jenderal Sudirman terhadap kinerja lalu lintas di jalan tersebut. Metode pengamatan langsung Metode pengamatan secara langsung merupakan pengumpulan data secara langsung dilapangan dengan panca indera kita langsung, tentang bagaimana kejadian secara teknis yang terjadi tentang bagaimana kejadian secara teknis yang terjadi. Dalam tugas akhir ini yang akan diamati di ruas Jalan Jenderal Sudirman yang terdiri dari beberapa hal yaitu karakteristik jalan, jalur, sarana dan prasarana, hambatan samping, jenis jalan dan sebagainya. JMTS Jurnal Mitra Teknik Sipil Vol. 4, No. 1, Februari 2021 hlm 95-108 99 Metode analisis dan regresi linear Regresi linear adalah alat statistik yang dipergunakan untuk mengetahui pengaruh antara satu atau beberapa variabel variabel bebas terhadap satu buah variabel variabel terikat, metode yang digunakan dalam perhitungan laporan ini adalah metode analisis regresi linear sederhana yaitu dengan masing – masing satu buah variabel bebas dan terikat, persamaan umumnya adalah dengan Y adalah variabel terikat, X adalah variabel bebas, koefisien a adalah konstanta. Metode ini akan di gunakan untuk membuat persamaan hubungan Kecepatan, Kepadana, dan Volume lalu lintas dengan Model. Y = a + b X 5 3. HASIL DAN PEMBAHASAN Lokasi yang di gunakan untuk survei pengumpulan data yaitu berada di Jalan Jenderal Sudirman, tepatnya pada titik pertama adalah kantor pos polisi stasiun kereta sudirman dan titik kedua adalah JPO Jembatan Penyeberangan Orang sudirman, lokasi ini merupakan lokasi yang banyak dilalui kendaraan dan pengguna jalan. Data – data transportasi yang telah disurvei dan didapatkan dari data penelitian sebelumnya di lapangan adalah data mengenai kondisi lalu lintas, volume, kecepatan rata – rata, jalur, lajur, lebar jalan, lebar trotoar dan hambatan samping, data didapat dari hasil penelitian terdahulu dengan observasi pengamatan secara langsung menggunakan Manual Hand Tally dan stop watch dengan menghitung arus lalu lintas, kecepatan kendaraan yang melewati titik jalan tersebut. Kendaraan yang diamati ialah kendaraan ringan Light Vehicle, kendaraan rerat Heavy Vehicle, sepeda motor Motor Cycle. Pengumpulan data volume kendaraan atau banyaknya kendaraan yang lewat pada garis pengamatan dilakukan dengan cara mencatat semua kendaraan yang melewati titik pengamatan tersebut. Selama waktu pengamatan dibantu dengan pemakaian alat hitung manual, pencatatan dilakukan untuk setiap interval waktu 15 menit selama 2 jam pengamatan dan dilakukan selama 3 waktu yaitu pagi pukul – siang pukul – dan sore menjelang malam hari pukul – sehingga akan didapatkan 8 pasangan data untuk setiap jenis kendaraannya, pengamatan dilakuan pada hari – hari kerja saat ruas jalan banyak di lewati / padat dengan pengguna yaitu seperti hari senin, selasa, rabu, dan kamis dengan 200 m jarak yang di tempuh kendaraan. Pengamat tidak hanya mengamati ketiga jenis kendaraan diatas saja, melainkan juga mengamati keadaan di sekitar daearah ruas jalan tersebut seperti hambatan samping, jenis hambatan samping yang diamati ialah seperti kendaraan tidak bermotor, kendaraan yang berhenti, kendaraan yang melawan arah, pejalan kaki yang menyebrang, dan kendaraan yang keluar masuk. Hambatan samping juga akan digunakan untuk mencari kapasitas lalu lintas, tentunya survei ini tidak dilakukan sendiri tetapi dilakukan oleh 2 orang. Karakteristik jalan Jalan Jenderal Sudirman merupakan tipe jalan yang memiliki 6 lajur 2 arah terbagi atau 6/2 D, dengan lebar jalan 18,5 m, masing – masing jalur cepat memiliki lebar kurang lebih 3 m, jalur busway di sisi kiri, jalur lambat di sisi kanan dan jalur pedestrian yang cukup luas lengkap dengan tanamannya, jalan menggunakan median sehingga kondisi badan jalan terbagi, jarak antara kereb dengan trotoar adalah kurang lebih 2 m, jumlah penduduk di kota jakarta tempat dimana jalan jenderal sudirman berada yaitu lebih dari sekitar 10 juta jiwa , letak jalan jenderal sudirman ialah berada di tengah pusat kota merupakan kawasan perkantoran dan komersil tentunya sangat berpengaruh juga terhadap aktifitas hambatan samping pada jalan tersebut, dari hasil analisis kelas hambatan ke dua arah Jalan Jenderal Sudirman pada waktu pagi, siang dan sore adalah sangat rendah / Very Low. Pada tabel 1 dibawah ini adalah sajian data volume, kecepatan, dan kepadatan dari hasil survei yang melewati ruas Jalan Jenderal Sudirman Sudirman arah Thamrin sejauh 200 m pada waktu pagi, siang, dan sore. Analisis Kapasitas dan Kinerja Lalu Lintas pada Ruas Jalan Jenderal Sudirman Jakarta 100 Tabel 1. Hasil survei & analisis ruas Jalan Jenderal Sudirman, Sudirman arah Thamrin pagi, siang, & sore Dari tabel 1 hasil survei ruas sudiman arah thamrin di atas volume terbesar pada pagi hari terjadi pada pukul – yaitu sebesar siang hari pada pukul – sebesar pada sore hari pukul sebesar Pada tabel 2 dibawah ini adalah sajian data volume, kecepatan, dan kepadatan dari hasil survei yang melewati ruas jalan jenderal sudirman thamrin arah sudirman sejauh 200 m pada waktu pagi, siang, dan sore. Tabel 2. Hasil survei & analisis ruas Jalan Jenderal Sudirman, Thamrin arah Sudirman pagi, siang, & sore Dari tabel 2 hasil survei ruas thamrin arah sudirman di atas volume terbesar pada pagi hari terjadi pada pukul – yaitu sebesar siang hari pada pukul – sebesar pada sore hari pukul sebesar Analisis perhitungan kecepatan arus bebas Menurut MKJI 1997 kecepatan arus bebas didefinisikan sebagai kecepatan pada saat tingkat arus nol, hasil perhitungan kecepatan arus bebas pada ruas jalan jenderal sudirman adalah FV = FVo + FVw x FFVsp x FFVes = 57 – 4 x 1,02 x 1,03 = 55,6818 km/jam Analisis perhitungan kapasitas Perhitungan kapasitas ruas jalan di lakukan dengan berpedoman kepada proses perhitungan yang ada pada Manual Kapasitas Jalan Indonesia beserta tabel – tabel yang ada pada MKJI 1997 untuk jalan di perkotaan dan hasil kapasitas untuk ruas jalan jenderal sudirman adalah JMTS Jurnal Mitra Teknik Sipil Vol. 4, No. 1, Februari 2021 hlm 95-108 101 C = C0 x FCW x FCsp x FCsf x FCCS = x 3 x 0,92 x 1,00 x 1,01 x 1,02 = smp/jam Model greenshields Dari hasil data survei di perhitungkan juga kinerja lalu lintas berdasarkan model greenshields sehingga bisa mendapatkan nilai kapasitas berdasarkan model dan persamaan hubungan ke 3 parameter hubungan matematis antara volume, kecepatan, dan kepadatan lalu lintas di ruas jalan jenderal sudirman model greenshields, dari data kecepatan dan kepadatan di dapatkan nilai Sff kecepatan saat kondisi arus lalu lintas sangat rendah pada kondisi kepadatan mendakati nol, kecepatan mendekati nol, dan Dj kepadatan pada kondisi arus lalu lintas macet total, masukkan nilai Sff dan Dj ke dalam rumus model greenshields untuk medapatkan persamaan hubungan kecepatan, kepadatan, dan volume. Setelah itu kita juga bisa mencari nilai kapasitas berdasarkan model, lakukan untuk kedua arah. Berikut dibawah ini adalah tabel 3 hasil rekapitulasi perhitungan Sff, Dj, dan B pada ruas jalan jenderal sudirman di kedua arah pada waktu pagi, siang, sore, dan gabungan. Tabel 3. Nilai Sff, B dan Dj kedua arah ruas Jalan Jenderal Sudirman pagi, siang, sore, dan gabungan Dari tabel 3 diatas untuk mendapatkan nilai Sff, Dj dan B dilakukan perhitungan dengan excel yaitu dengan memasukkan data hasil survei kepadatan X dan kecepatan Y dan dihitung dengan menggunakan rumus di bawah ini 1. Sff = 2. B = 3. Dj = Dibawah ini adalah tabel 4 hasil rekapitulasi perhitungan persamaan hubungan antara kecepatan dan kepadatan midel greenshields pada ruas jalan jenderal sudirman di kedua arah pada waktu pagi, siang, sore, dan gabungan. Tabel 4. Persamaan hubungan karakteristik antara kecepatan – kepadatan S – D lalu lintas untuk model greenshields di Jalan Jenderal Sudirman di kedua arah Untuk mendapatkan hasil tabel 4 diatas setelah menghitung hasil Sff, Dj, dan B, nilai – nilai tersebut dapat di masukkan ke dalam persamaan hubungan ke 3 parameter volume, kecepatan, dan kepadatan, untuk membuat grafik hubungan kecepatan dengan kepadatan masukkan niali Sff, Dj dan B ke dalam rumus sebagai berikut 1. S = Sff – x D Analisis Kapasitas dan Kinerja Lalu Lintas pada Ruas Jalan Jenderal Sudirman Jakarta 102 Tabel 5 dan Tabel 6 dibawah ini adalah ringkasan hasil rekapitulasi perhitungan kapasitas berdasarkan MKJI dan Model greenshields pada ruas jalan jenderal sudirman di kedua arah pada waktu pagi, siang, sore, dan gabungan yang di. Tabel 5. Rekapitulasi perhitungan kapasitas model greenshields dan kapasitas berdasarkan MKJI pada ruas Jalan Jenderal Sudirman, Sudirman – Thamrin Kapasitas Model smp/jam Tabel 6. Rekapitulasi perhitungan kapasitas model greenshields dan kapasitas berdasarkan MKJI pada ruas Jalan Jenderal Sudirman, Thamrin - Sudirman Dari tabel 5 dan tabel 6 di atas adalah apabila volume lalu lintas lebih kecil dari kapasitas model greenshields maka yang di gunakan adalah kapasitas dari model greenshields, kapasitas MKJI tidak lagi digunakan untuk perhitungan selanjutnya. Dari hasil rekapitulasi perhitungan kapasitas model greenshields di pilih yang paling besar ialah kapasitas dari model yaitu untuk ruas jalan sudirman – thamrin kapasitas pada siang hari sebesar smp/jam dan untuk ruas jalan thamrin – sudirman pada siang hari smp/jam. Volume di ambil dari data hasil survey kedua arah di pilih volume yang terbesar, untuk mendapatkan nilai R2 dan kapasitas model rumus yang digunakan adalah sebagai berikut 1. R2 = ^2 2. Kapasitas = Berikut ini gambar 2 adalah gambaran grafik hasil hubungan kecepatan dengan kepadatan model greenshields pagi biru, siang merah, dan sore hijau pada jalan jenderal sudirman, sudirman arah thamrin. Kapasitas Model smp/jam 130 180 230KECEPATANKEPADATANPAGISIANGSOREGambar 2. Grafik hubungan kecepatan – kepadatan model greenshields pada ruas jalan Jenderal Sudirman, Sudirman arah Thamrin pagi, siang, dan sore JMTS Jurnal Mitra Teknik Sipil Vol. 4, No. 1, Februari 2021 hlm 95-108 103 Pada gambar 2 grafik hubungan kecepatan – kepadatan model greenshields, sudirman arah thamrin pagi, siang dan sore diatas hasilnya adalah kecepatan tertinggi terjadi pada waktu pagi hari dibandingkan dengan siang, kecepatan pada pagi hari lebih tinggi, dan kecepatan terendah dengan kepadatan tinggi terjadi pada sore hari. Berikut ini gambar 3 adalah gambaran grafik hasil hubungan kecepatan dengan kepadatan model greenshields gabungan biru pada jalan jenderal sudirman, sudirman arah thamrin. Pada gambar 3 grafik hubungan kecepatan – kepadatan model greenshields, sudirman arah thamrin gabungan diatas hasilnya adalah kecepatan tinggi berada pada kepadatan yang lebih rendah, sebaliknya kecepatan rendah berada pada kepadatan yang tinggi. Berikut ini gambar 4 adalah gambaran grafik hasil hubungan kecepatan dengan kepadatan model greenshields pagi biru, siang merah, dan sore hijau pada arah sebaliknya ruas jalan jenderal sudirman, thamrin arah sudirman. Pada gambar 4 grafik hubungan kecepatan – kepadatan model greenshields, thamrin arah sudirman pagi, siang dan sore diatas hasilnya adalah kecepatan tertinggi terjadi pada waktu pagi hari, siang dan sore hari berada pada kecepatan yang rendah dengan kepadatan yang tinggi dan yang terendahnya adalah terjadi pada sore hari. Berikut ini gambar 5 adalah gambaran grafik hasil hubungan kecepatan dengan kepadatan model greenshields gabungan biru pada jalan jenderal sudirman, thamrin arah sudirman. 100 150 200KECEPATANKEPADATANGABUN…Gambar 3. Grafik hubungan kecepatan – kepadatan model greenshields pada ruas Jalan Jenderal Sudirman, Sudirman arah Thamrin gabungan 170 180 190 200KECEPATANKEPADATANPAGISIANGSOREGambar 4. Grafik hubungan kecepatan – kepadatan model greenshields pada ruas Jalan Jenderal Sudirman, Thamrin arah Sudirman pagi, siang, dan sore 170 180 190 200KECEPATANKEPADATANGABUNG…Gambar 5. Grafik hubungan kecepatan – kepadatan model greenshields pada ruas Jalan Jenderal Sudirman, Thamrin arah Sudirman gabungan Analisis Kapasitas dan Kinerja Lalu Lintas pada Ruas Jalan Jenderal Sudirman Jakarta 104 Pada gambar 5 grafik hubungan kecepatan – kepadatan model greenshields, thamrin arah sudirman gabungan diatas hasilnya adalah kecepatan tinggi berada pada kepadatan yang lebih rendah, sebaliknya kecepatan rendah berada pada kepadatan yang tinggi. Derajat kejenuhan Menurut MKJI 1997, derajat kejenuhan adalah perbandingan rasio arus smp/jam terhadap kapasitas smp/jam dan digunakan sebagai faktor kunci dalam menilai dan menentukan tingkat kinerja suatu segmen jalan. Nilai derajat kejenuhan menunjukan apakah segmen jalan akan mempunyai masalah kapasitas atau tidak. Berikut ini adalah hasil derajat kejenuhan untuk volume terbesar di pagi, siang, sore, dan gabungan. Tabel 7 dibawah ini adalah hasil perhitungan derajat kejenuhan berdasarkan MKJI pada ruas jalan jenderal sudirman di kedua arah pada waktu pagi, siang, sore, dan gabungan yang di. Tabel 7. Rekapitulasi perhitungan derajat kejenuhan pada ruas Jalan Jenderal Sudirman Hasil perhitungan tabel 7 pembagian volume terbesar dari data survei dengan kapasitas terbesar model masing – masing arah di dapatkan hasil seperti pada tabel diatas, ratio perbandingan dapat digunakan untuk menentukan tingkat kinerja ruas jalan Jenderal Sudirman dan dari hasil tabel hubungan antara tingkat pelayanan, karakteristik arus lalu lintas, dan ratio volume terhadap kapasitas MKJI,1997 tingkat pelayanan jalan berada pada huruf C & D, dimana C adalah keadaan pada saat karakter lalu lintas yang arus nya stabil, tetapi kecepatan dan gerak kendaruan dikendalikan, pengemudi dibatasi dalam memilih kecepatan dan D adalah ketika arus mendekati tidak stabil, kecepatun masih dikendalikan. Tingkat pelayanan Level Of Service / LOS Berdasarkan hasil yang telah di dapat kan LOS dapat di nilai dengan melakukan perbandingan volume lalu lintas dengan kapasitas dasar jalan V/C, setelah itu kita dapat membuatkan grafik hubungan antara volume V/C dengan kecepatan model greenshieelds dan memasukkan, mengelompokannya ke dalam klasifikasi di ruas jalan tersebut. Dibawah ini adalah gambar 6 dan gambar 7 gambaran grafik hasil tingkat pelayanan jalan pada ruas Jalan Jenderal Sudirman, masing masing waktu pagi segi tiga merah, siang lingkaran hijau, dan sore bintang biru, Sudirman arah Thamrin. 010203040500 1 SV/CPAGISIANGSOREQGambar 6. Grafik tingkat pelayanan Jalan Jenderal Sudirman, sudirman arah Thamrin pagi, siang, dan sore JMTS Jurnal Mitra Teknik Sipil Vol. 4, No. 1, Februari 2021 hlm 95-108 105 Grafik tingkat pelayanan gambar 6 dan gambar 7, di buat dengan melakukan trial and error data volume V sebanyak 25 buah data Q dari yang paling terkecil sampai yang terbesar yang nilainya mendekati nilai kapasitas terbesar masing – masing ruas yaitu smp/jam dan smp/jam, lalu V di bagi dengan nilai C kapasitas terbesarnya, dan menghitung nilai S kecepatan dengan meggunakan rumus persamaan hubungan volume dengan kecepatan yaitu sebagai berikut 1. V = Dj x S – x S2 Lalu setelah tergambarkan grafik hubungannya, masukkan data volume dan kecepatan hasil survei pagi, siang, dan sore masing – masing arah. Setelah itu bandingkan data data hasil survei yang sudah berkumpul dengan gambar 1 grafik tingkat pelayanan, hasil memperlihatkan bahwa Tingkat pelayanan di kedua arah untuk ruas jalan Jenderal Sudirman, sudirman arah thamrin gambar 6, pada pagi, siang dan sore hari titik berbentuk segitiga, bulat, dan bintang berkumpul pada daerah grafik yang masuk ke dalam pelayanan huruf C, yang berarti adalah keadaan arus stabil tetapi kecepatan dan gerakkan kendaraan di kendalikan, pengemudi dibatasi dalam memilih kecepatan. Sedangkan ruas Jalan Jenderal Sudirman, thamrin arah sudirman gambar 7, pada pagi dan sore hari titik berbentuk segitiga, dan bintang berkumpul pada daerah grafik yang masuk ke dalam pelayanan huruf C, yang berarti adalah keadaan arus stabil tetapi kecepatan dan gerakkan kendaraan di kendalikan, pengemudi dibatasi dalam memilih kecepatan dan pada siang hari titik berbentuk bulat berkumpul pada daerah grafik yang masuk ke dalam pelayanan huruf D, yang berarti adalah arus mendekati tidak stabil, kecepatan masih dikendalikan. Pembahasan Dari hasil data yang telah diperhitungkan dan telah di analisis di atas, berikut ini adalah pembahasannya yaitu 1. Dari gambar grafik model greenshields di atas dapat dilihat bahwa grafik untuk arah Sudirman – Thamrin gambar 2 kecepatan tertinggi terjadi pada waktu pagi hari, dan kecepatan terendah terjadi pada waktu sore hari. 2. Dari gambar grafik model greenshields di atas dapat dilihat bahwa grafik untuk arah Thamrin – Sudirman gambar 4 kecepatan tertinggi terjadi juga pada waktu pagi hari, dan kecepatan terendah terjadi pada waktu sore hari. 3. Kecepatan arus bebas MKJI adalah sebesar 55,6818 km/jam, kecepatan arus bebas model Greenshields yang terendah berada pada waktu sore Sudirman – Thamrin dan siang Thamrin – Sudirman, semakin rendah kecepatannya semakin padat ruas suatu jalan sampai dengan kecepatan sama dengan 0. 4. Kapasitas MKJI adalah sebesar smp/jam, kapasitas model Greenshields terbesar pada waktu siang hari di kedua arahnya. 5. Pada hasil perhitungan derajat kejenuhan ruas Jalan Jenderal Sudirman untuk kedua arahnya tingkat pelayanan jalan berada pada huruf C & D. Kinerja lalin yang baik ialah ketika nilai derajat kejenuhannya rendah dan menjadikan kecepatan tempuhnya tinggi dan pengguna jalan dapat merasakan kenyamanan dan bebas saat berada / menggunakan jalan tersebut. 6. Tingkat pelayanan di kedua arah berdasarkan grafik gambar 6 & 7 adalah sebagai berikut Ruas Jalan Jenderal Sudirman, Sudirman – Thamrin gambar 6 o Pada Pagi Siang dan Sore hari titik berbentuk segitiga, bulat, dan bintang berkumpul pada daerah grafik yang masuk ke dalam pelayanan huruf C, yang berarti adalah keadaan arus stabil tetapi kecepatan dan gerakkan kendaraan di kendalikan, pengemudi dibatasi dalam memilih kecepatan. 010203040500 1 SV/CPAGISIANGSOREQGambar 7. Grafik tingkat pelayanan Jalan Jenderal Sudirman, thamrin arah Sudirman pagi, siang dan sore Analisis Kapasitas dan Kinerja Lalu Lintas pada Ruas Jalan Jenderal Sudirman Jakarta 106 Ruas Jalan Jenderal Sudirman, Sudirman – Thamrin gambar 7 o Pada Pagi dan Sore hari titik berbentuk segitiga, dan bintang berkumpul pada daerah grafik yang masuk ke dalam pelayanan huruf C, yang berarti adalah keadaan arus stabil tetapi kecepatan dan gerakkan kendaraan di kendalikan, pengemudi dibatasi dalam memilih kecepatan. o Pada Siang hari titik berbentuk bulat berkumpul pada daerah grafik yang masuk ke dalam pelayanan huruf D, yang berarti adalah Arus mendekati tidak stabil, kecepatan masih dikendalikan. 4. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Dari hasil penelitian data yang telah diperhitungkan dan telah di analisis di atas setelah semuanya selesai di buat, dapat di tarik kesipulan sebagai berikut 1. Seharusnya kapasitas jalan berdasarkan MKJI harus lebih besar dari volume lalu lintas di jam sibuk, tetapi pada kenyataanya setelah di lakukan analisis kapasitas MKJI lebih kecil nilainya dari volume lalu lintas jam sibuk, sehingga dinperlukan perhitungan kapasitas dengan model agar kapasitas memenuhi syarat lalu lintas dan lebih ideal. 2. Dari gambar grafik model greenshields di atas dapat dilihat bahwa grafik untuk arah Sudirman – Thamrin gambar 2 kecepatan tertinggi terjadi pada waktu pagi hari yaitu sebesar 38,108 km/jam dengan kepadatannya sebesar 117,8458 smp/jam, dan kecepatan terendah terjadi pada waktu sore hari yaitu sebesar 30,684 km/jam dengan kepadatannya sebesar 179,3431 smp/jam. Sedangkan dari gambar grafik model greenshields di atas dapat dilihat bahwa grafik untuk arah sebaliknya yaitu Thamrin – Sudirman gambar 4 kecepatan tertinggi terjadi pada waktu pagi hari yaitu sebesar 37,075 km/jam dengan kepadatannya sebesar 162,6125 smp/jam, dan kecepatan terendah terjadi pada waktu sore hari yaitu sebesar 33,265 km/jam dengan kepadatannya sebesar 179,4474 smp/jam. Kecepatan akan menurun apabila kepadatan bertambah, sampai dengan kecepatan sama dengan 0 yang erarti kepadatan dalam keadaan terjadi kemacetan. 3. Dari hasil perhitungan volume kapasitas dapat di tarik kesimpulan bahwa MKJI 1997 penafsirannya kurang tepat dan terlalu kecil bila dibandingan dengan keadaan lalu lintas pada saat sekarang dan di kondisi berbeda. 4. Berdasarkan data hasil pengamatan dapat disimpulkan bahwa peningkatan volume kendaraan tidak hanya terjadi pada saat pagi ketika orang banyak berangkat kerja dan memulai aktivitas atau pun malam ketika semua orang kembali pulang setelah melakukan aktivitas di luar rumah, tetapi juga terjadi pada siang hari di kedua arah ruas Jalan Jenderal Sudirman juga terpantau padat dengan volume kapasitas terbesar terjadi pada saat siang hari. 5. Pada gambar grafik 6 dan 7 menjelaskan dan menampakkan bahwa pada ruas Jalan Jenderal Sudirman di kedua arah nya masuk ke tingkat pelayanan C dan D , dimana C keadaan arus stabil tetapi kecepatan dan gerakkan kendaraan di kendalikan, pengemudi dibatasi dalam memilih kecepatan sedangkan D adalah keadaan saat arus mendekati tidak stabil, kecepatan masih dikendalikan. Saran Adapun saran yang dapat diberikan setelah penelitian ini selesai dibuat yaitu sebagai berikut 1. Dari hasil data perhitungan yang telah dilakukan menunjukkan bahwa volume lalu lintas pada ruas Jalan Jenderal Sudirman di kedua arah dan pada saat pagi, siang dan sore sama – sama terpantau padat dan tinggi sehingga dibutuhkan manajaemen lalu lintas yang lebih tepat lagi oleh pemerintah dan diharapkan dapat mengurangi serta mengatasi kemacetan akibat kepadatan lalu lintas di jalan ini. 2. Penelitian yang sama perlu dilakukan pada ruas-ruas jalan yang lainnya yang memilikki nilai hambatan dan kepadatan yang berbeda. 3. Perlu melakukan survei lalu lintas satu hari penuh untuk mendapatkan lebih banyak variasi kondisi lalu lintas danak urasi yang lebih tepat. DAFTAR PUSTAKA Adiel Lorenzo Giovanni. Pengaruh Electronic Road Pricing terhadap Perbaikkan Pelayanan Waktu Tunggu Dan Waktu Tempuh Transjakarta Pada Ruas Jalan Sudirman – Thamrin. 2020. Universitas Tarumanagara Departemen Pekerjaan Umum. Manual Kapasitas Jalan Indonesia. Direktorat Jenderall Bina Marga. 1997. Jakarta. Dikdik Sunardi, Ida Farida, Agus Ismail, Studi Analisis Hubungan, Keceptan, Volume, Dan Kepadatan Di Jalan Merdeka Kabupaten Garut Dengan Metode Greenshield. Vol. 11. 2013. Jurnal STT-Garut All Right Reserved. JMTS Jurnal Mitra Teknik Sipil Vol. 4, No. 1, Februari 2021 hlm 95-108 107 Eko Nugroho. Hubungan Antara Kecepatan, Volume, dan Kepadatan Lalu Lintas Ruas Jalan Siliwangi Semarang. Vol. 12. 2010. Jurnal Teknik Sipil & Perencanaan. Hal 151 -160. Najid. Evaluation of Side Friction In IHCM For Highway 2 Lanes 2 Ways, ISTSDC. 2019. Ofyar Z Tamin. Perencanaan, Permodelan, dan Rekayasa Transportasi. ITB. 2008. Bandung. ... Kapasitas jalan yang tersedia sudah tidak mampu untuk menampung arus lalu lintas yang semakin bertambah kepadatannya. Faktor lain yang dapat menyebabkan kemacetan diantaranya penyempitan jalan, kerusakan jalan, faktor dari pengemudi kendaraan, dan faktor lingkungan sekitar seperti hambatan samping, hambatan ini bisa terjadi karena pejalan kaki atau kendaraan parkir Haryati & Najid, 2021. ...Muhamad FaisalNajid NajidOvercrowding often occurs in DKI Jakarta, especially on Jalan Gatot Subroto. This location is one of the biggest business centers in Jakarta. Roadside activities that impede traffic flow are called side friction. Side friction is an impact on traffic performance resulting from road segment activities. Highway capacity is also influential. That happens because the available highway capacity is no longer able to accommodate the increasing traffic flow. Therefore, research was conducted. To calculate the highway capacity, observations were made to see the number of vehicles. It takes the perception of side frictions using questionnaire data. Questionnaire data collected 100 respondents. So, the results show that section is in the VL Very Low side obstacle class, which occurs in the morning while the L Low side obstacle class occurs in the afternoon and evening. The results estimation of the side drag factor data shows that the volume is greater than the highway capacity. The correlation between observation data and questionnaire results vehicles parked or stopped on the side of the road and vehicles from roadside access have a sequential weight order, while pedestrians and non-motorized vehicles have non-sequential weights. Further research to expand the questionnaire and get more precise results. ABSTRAKKepadatan sering terjadi di DKI Jakarta khususnya di Jalan Gatot Subroto. Lokasi ini salah satu pusat bisnis terbesar di Jakarta. Aktivitas sisi jalan dapat menghambat arus lalu lintas disebut hambatan samping. Hambatan samping merupakan dampak terhadap kinerja lalu lintas yang dihasilkan dari aktivitas segmen jalan. Selain itu, kapasitas jalan juga berpengaruh. Hal ini terjadi karena kapasitas jalan yang tersedia sudah tidak mampu untuk menampung arus lalu lintas yang semakin tertambah kepadatannya. Oleh karena itu dilakukan penelitian. Untuk menghitung kapasitas jalan, dilakukan observasi untuk melihat jumlah kendaraan. Selain itu, dibutuhkan persepsi hambatan samping menggunakan data kuesioner. Data kuesioner terkumpul sebanyak 100 responden. Maka, hasil menunjukan ruas Jalan Gatot Subroto berada di kelas hambatan samping VL Very Low terjadi di waktu pagi hari sedangkan kelas hambatan samping L Low terjadi di waktu siang dan sore hari. Hasil dari estimasi faktor hambatan samping data menunjukan volume lebih besar daripada kapasitas jalan. Korelasi anatra data observasi dengan hasil kuesioner menunjukan bahwa kendaraan parkir atau berhenti di sisi jalan dan kendaraan dari akses sisi jalan memiliki urutan bobot yang berurutan sedangkan untuk pejalan kaki dan kendaraan tidak bermotor memiliki bobot yang tidak berurutan. Penelitian selanjutnya, diharapkan dapat memperluas kuesioner dan mendapatkan hasil yang lebih Rosaria KunartiNajid NajidTechnological developments and economic growth in the DKI Jakarta area have resulted in increased development in various fields, that the need for transportation facilities is increasing in the center of Jakarta, especially on Jalan Jendral Sudirman, traffic congestion is caused by an imbalance between increased use of vehicles and the growth of available road infrastructure, and the capacity of the existing road is smaller than the capacity of the planned road, all of which result in side obstacles. The purpose of this study was to analyze and evaluate side barriers in determining traffic capacity in various conditions and certain times, based on the 1997 MKJI guidelines. Calculating road capacity using secondary data from research that has been validated by previous researchers. in 2020 by Sarah Haryati, that data is obtained on Jalan Jendral Sudirman, Jakarta. In addition, we also use questionnaire data in the form of a google form to get the perception of these side barriers. The results obtained that the Jalan Jendral Sudirman Jakarta section is in the Very Low class in the morning, afternoon, and evening. For the next research, it is expected to specifically make a questionnaire to focus more on getting more valid data. ABSTRAKPerkembangan teknologi serta pertumbuhan ekonomi di wilayah DKI Jakarta mengakibatkan peningkatan pembangunan di berbagai bidang, sehingga kebutuhan sarana transportasi semakin meningkat pada pusat kota Jakarta terutama pada jalan Jendral Sudirman, kemacetan lalu lintas disebabkan oleh ketidak seimbangan antara peningkatan penggunaan kendaraan dan pertumbuhan prasarana jalan yang tersedia, serta kapasitas ruas jalan yang ada lebih kecil dari kapasitas jalan yang direncanakan, semua itu mengakibatkan adanya hambatan samping. Tujuan penelitian ini dilakukan untuk menganalisis dan juga mengevaluasi faktor hambatan samping pada penetuan kapasitas lalu lintas di berbagai macam kondisi dan waktu tertentu, dengan berdasarkan dari pedoman MKJI tahun 1997. Dengan menghitung kapasitas jalan menggunakan data sekunder dari penelitian yang sudah di validasi yang dilakukan oleh peneliti sebelumnya pada tahun 2020 oleh Sarah Haryati, didapatkan data-data pada jalan Jendral Sudirman, Jakarta. Selain itu kita juga menggunakan data kuesioner dalam bentuk google form untuk mendapatkan persepsi hambatan samping tersebut. Hasil yang didapatkan bahwa ruas Jalan Jendral Sudirman Jakarta terdapat dalam kelas Sangat Rendah pada waktu pagi hari, siang hari, dan sore hari. Untuk penelitian berikutnya, diharapkan secara khusus membuat kuesioner agar lebih fokus mendapatkan data yang lebih NugrohoEko Nugroho. Hubungan Antara Kecepatan, Volume, dan Kepadatan Lalu Lintas Ruas Jalan Siliwangi Semarang. Vol. 12. 2010. Jurnal Teknik Sipil & Perencanaan. Hal 151 -160. . 361 203 380 299 368 464 168 253