merupakansuatu keharusan sebagai akibat adanya saling ketergantungan dan from AA 1 Mahasiswa/Alumni Universitas Negeri Jakarta01 Januari 2022 1307Halo Naila H, kakak bantu jawab ya. Jawabannya adalah C. Asosiatif. Yuk, simak penjelasan berikut! Interaksi sosial adalah hubungan timbal balik antara individu dengan individu, individu dengan kelompok, atau kelompok dengan kelompok di dalam masyarakat. Interaksi sosial terwujud dalam aksi dan reaksi. Bentuk-bentuk interaksi sosial, yaitu asosiatif dan disosiatif. Interaksi sosial asosiatif merupakan bentuk interaksi sosial yang mengarah pada kesatuan. Bentuk interaksi sosial asosiatif bisa berupa kerja sama, asimilasi, dan akulturasi. Asosiatif adalah suatu kehidupan di mana pihak-pihak yang berhubungan dalam tingkat sejajar saling ketergantungan, koordinasi dan kerja sama. Terima kasih sudah bertanya dan gunakan Roboguru, semoga membantu ya

Secaraumum pihak-pihak yangterlibat dalam proyek konstruksi antara lain : 1. Pemilik proyek (Owner) Merupakan pihak yang terlibat dalam penyusunan suatu proyek konstruksi, terutama dalam menentukan lokasi proyek, menetapkan desain, dan menyediakan modal. Sebagian pemilik proyek ikut mengawasi berlangsungnya proses konstruksi dan mengoperasikan

Teori ketergantungan atau dependensi merupakan sebuah pendekatan untuk memahami keterbelakangan ekonomi yang disebabkan oleh negara-negara dunia pertama atau negara maju. Pengertian teori ketergantungan Teori ketergantungan atau teori dependensi menjelaskan bagaimana negara terpinggir atau negara dunia ketiga memiliki perekonomian yang sangat bergantung pada negara dunia pertama atau negara inti. Ketika negara terpinggir menjalin hubungan dengan negara inti, hubungan ini akan membentuk ketergantungan. Negara inti dapat berkembang mandiri. Sementara perkembangan negara terpinggir sangat bergantung pada perkembangan negara inti itu. Hal ini dapat berdampak positif maupun negatif untuk perkembangan negara mereka. Menurut teori ketergantungan, posisi negara terpinggir yang terkena dampak ekonomi global, adalah sumber utama keterbelakangannya. Di pasar global, negara-negara terpinggir biasanya menjual tenaga kerja murah dan pasokan mentah. Sumber daya ini dijual ke negara inti, yang memiliki sarana untuk mengubahnya menjadi barang jadi. Negara-negara terbelakang akhirnya membayar biaya tinggi untuk barang jadi. Hal ini menguras modal yang seharusnya dapat digunakan untuk meningkatkan potensi produksi mereka sendiri. Akibatnya terjadi perputaran setan, yang membagi ekonomi dunia menjadi negara inti yang kaya negara terpinggir yang miskin. Baca juga Dampak Buruk Kapitalisme Tingginya Kesenjangan Sosial dan Individualisme Sejarah singkat teori ketergantungan Teori ketergantungan muncul pada tahun 1960 hingga 1970-an dari Amerika Tengah dan Amerika Selatan. Economic Commission on Latin America ECLA dan United Nations Conference on Trade Formation prihatin dengan keadaan negara-negara Amerika Latin yang belum berkembang seperti Amerika Utara dan Eropa. Ada ketimpangan kekayaan dan kekuasaan antara negara-negara di dunia. Muncul pertanyaan Mengapa begitu banyak negara di dunia tidak berkembang? Jawaban sederhana untuk pertanyaan itu adalah karena negara-negara yang tidak berkembang itu tidak memiliki kebijakan ekonomi yang tepat. Tetapi para ahli teori ketergantungan berpikir alasannya bukan hanya dua hal itu. Para ahli berpendapat ada sistem yang mencegah negara-negara dunia ketiga untuk berkembang. Hal itu yang mendorong berkembangnya teori ini. Teori ini mengkaji dampak ketimpangan kekayaan dan kekuasaan di seluruh dunia. Baca juga Dampak Positif Kapitalisme Kebebasan untuk Mencapai Kemajuan Pembagian sistem ekonomi dunia Teori ketergantungan berpendapat bahwa ada beberapa jenis negara di dunia yang masing-masing menjalankan fungsi yang berbeda dalam perekonomian dunia. Pertama, ada negara inti. Ini adalah negara-negara dengan industri maju seperti, Amerika Serikat, Inggris, Perancis. Negara-negara ini berkuasa atas perekonomian dunia dan menduduki peringkat teratas dalam industri modern. Kedua, ada negara sekitar negara inti. Ini adalah negara-negara kaya dengan industri modern seperti Kanada, Belanda, dan Swiss. Negara-negara ini tidak memiliki kekuatan sebesar negara negara pusat pinggiran. Negara-negara ini masih berkembang tetapi mereka memiliki cukup banyak kekayaan. Contohnya seperti Afrika Selatan, India, Brasil, dan Indonesia. Keempat, negara yang paling terpinggir, seperti Kamboja, Zambia, dan El Salvador. Baca juga Perkembangan Kapitalisme Dari Revolusi Industri Hingga Masa Kini Penyebab utama terjadinya ketergantungan Ada tiga penyebab utama negara-negara pinggiran sulit mengembangkan ekonominya. Menurut Teori Dependensi penyebabnya adalah Pemisahan tenaga kerja Penyebab pertama menurut teori ini adalah international division of labor. Argumennya adalah bahwa negara inti dan negara sekitarnya mendominasi industri teknologi. Negara-negara sekitar negara inti melayani kepentingan ekonomi negara-negara inti. Sementara itu, negara pusat pinggiran dan negara yang paling terpinggir banyak dicirikan oleh ekonomi yang mengekstraksi sumber daya alam, ekonomi pertanian, dan tenaga kerja murah. Negara-negara pusat pinggiran melayani kepentingan ekonomi negara inti dan negara-negara sekitarnya. Adapun yang paling bawah yakni negara yang paling terpinggir melayani ekonomi semua negara di atasnya. Semua negara terpinggir melayani kepentingan negara-negara yang lebih kaya. Baca juga Pengertian Kapitalisme, Ideologi Ekonomi Berbasis Pasar Bebas Pembagian kelas Penyebab kedua yang dikemukakan oleh para ahli teori ketergantungan adalah class distinction. Negara di seluruh dunia ini dibagi berdasarkan kekayaan. Ada negara kaya, dan ada negara miskin. Mereka yang kaya bekerja sama untuk memastikan agar mereka tetap berkuasa dan meningkatkan kekayaan mereka sendiri. Maka akan berusaha mempertahankan sistem yang menguntungkan mereka. Kapitalisme global Penyebab ketiga menjelaskan bahwa semua masyarakat berada di dalam sistem global yang lebih luas atau global capitalism. Sistem ekonomi liberal yang diciptakan negara-negara inti diterapkan dalam perdagangan dan keuangan. Perusahaan multinasional dan bank, melayani elite kaya di negara-negara inti. World Bank Bank Dunia dan International Monetary Fund atau IMF Dana Moneter Internasional juga melayani kepentingan negara-negara inti serta orang-orang di rantai teratas kapitalisme. Pembangunan atau kesempatan yang sama tidak diberikan untuk negara-negara terpinggir. Sebaliknya, sistem ini justru mendukung eksploitasi negara-negara terpinggir. Baca juga Bank Dunia Kekayaan Global Meningkat, tetapi Memperburuk Ketimpangan Referensi Santos, TD. 1970. The Structure of Dependence. The American Economic Review, 602, 231–236. Sonntag, HR. 2001. Dependency Theory International Encyclopedia of the Social & Behavioral Sciences. Pergamon. Shrum, W. 2001. Science and Development International Encyclopedia of the Social & Behavioral Sciences. Pergamon. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel. bertindaksebagai perantara dalam suatu transaksi bisnis antara pihak-pihak yang tersangkut, dalam hal ini ia tidak mempunyai wewenang untuk bertindak atas nama salah satu pihak. Umumnya agen seperti ini akan didirikan pada suatu tempat dimana perusahaan yang diageninya tersebut memiliki banyak relasi, namun perusahaan itu sendiri tidak - Laporan keuangan adalah laporan yang menunjukkan kondisi finansial suatu entitas di periode tertentu. Biasanya perusahaan membuat laporan ini ketika periode akuntansinya sudah memasuki bulan akhir. Tiap detail laporan keuangan akan dibutuhkan untuk evaluasi perusahaan, sehingga pembuatannya tidak dapat laporan ini berupa catatan transaksi dan uang yang terjadi dalam sebuah bisnis. Laporan ini juga menjadi acuan bagaimana perkembangan kinerja perusahaan dalam satu periode. Dengan adanya informasi tersebut, bisa diketahui berapa banyak laba dan rugi yang didapat perusahaan. Oleh karena itu, laporan keuangan menjadi hal penting yang perlu dikerjakan secara detail, terperinci, dan akurat. Baca juga Pengertian Laporan Keuangan, Tujuan dan Jenisnya Definisi laporan keuangan Dikutip dari buku Dasar-dasar Analisa Laporan Keuangan 2018 karangan Wastam Wahyu Hidayat, laporan keuangan merupakan informasi yang menggambarkan kondisi keuangan perusahaan, di mana informasi tersebut dapat dijadikan sebagai gambaran kinerja keuangannya. Dalam buku yang sama, Munawair menjelaskan bahwa laporan keuangan adalah alat yang sangat penting untuk memperoleh informasi, sehubungan dengan posisi keuangan serta hasil yang telah dicapai perusahaan bersangkutan. Dengan begitu, laporan keuangan diharapkan akan membantu para pengguna user untuk membuat keputusan ekonomi yang bersifat finansial. Laporan keuangan dan pengaruhnya bagi perusahaan Laporan keuangan yang dipublikasikan dianggap penting dalam menilai suatu perusahaan. Sebab informasi laporan keuangan itu dapat dianalisis, apakah perusahaan itu baik atau tidak, bagi yang berkepentingan. Pada setiap perusahaan, bagian keuangan memegang peranan penting dalam menentukan arah perencanaan perusahaan. Oleh karena itu, bagian keuangan harus berfungsi secara baik. Sehingga pihak-pihak yang membutuhkan bisa memperoleh laporan keuangan tersebut dan membantu proses pengambilan keputusan. Baca juga Unsur-unsur Laporan Keuangan dan Lama Penyimpanan Dokumen Keuangan Tiap aktivitas bisnis harus dianalisis secara mendalam, baik oleh manajemen maupun pihak yang berkepentingan dengan perusahaan tersebut. Bisa disimpulkan bahwa manajemen menyajikan laporan keuangan, dan pihak luar perusahaan memanfaatkannya untuk proses pembuatan yang membutuhkan laporan keuangan Beberapa pihak yang selama ini dianggap membutuhkan laporan keuangan perusahaan adalah Kreditur Adalah pihak yang memberi pinjaman, baik dalam bentuk uang, barang maupun jasa. Investor Adalah pihak yang membeli saham, atau komisaris perusahaan yang membutuhkan laporan keuangan, guna mengetahui kondisi perusahaan, agar memastikan bahwa uang yang diinvestasikannya aman dan menguntungkan. Akuntan Publik Adalah pihak yang melakukan audit laporan keuangan perusahaan untuk selanjutnya dinilai dalam bentuk rekomendasi. Baca juga Analisis Laporan Keuangan Tujuan, Manfaat, dan Metodenya Karyawan Adalah pihak yang secara penuh bekerja dan menggantungkan hidupnya pada perusahaan. Oleh karena itu, laporan keuangan diperlukan guna mengetahui kondisi perusahaan di masa mendatang. Bapepam Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan Adalah pihak pengawas perusahaan yang go public. Bertugas mengevaluasi laporan keuangan dan menentukan apakah sebuah perusahaan layak go public atau tidak. Konsumen Adalah pihak yang menikmati produk dan jasa yang dihasilkan perusahaan. Konsumen yang loyal akan memiliki tingkat ketergantungan tinggi terhadap produk dan jasa. Pemasok Adalah pihak yang menerima order untuk memasok kebutuhan perusahaan. Laporan keuangan diperlukan untuk melihat kemampuan perusahaan dalam melakukan pembayaran secara rutin terhadap barang atau jasa yang disuplai. Pemerintah Adalah pihak yang membutuhkan laporan keuangan untuk melihat perkembangan perusahaan serta penerimaan pajak. Tujuan laporan keuangan Dikutip dari buku Praktis Menyusun Laporan Keuangan 2015 karangan Hery, secara umum, laporan keuangan ditujukan untuk memberi informasi yang berguna bagi investor dan kreditur, guna mengambil keputusan terkait hal tersebut. Baca juga 4 Tahap-tahap Audit atas Laporan Keuangan Tujuan khusus laporan keuangan adalah menyajikan posisi keuangan, hasil usaha, dan perubahan posisi keuangan lainnya secara wajar serta sesuai dengan prinsip akuntansi secara umum. Berikut tujuan laporan keuangan Memberi informasi tepercaya mengenai sumber daya ekonomi dan kewajiban perusahaan dengan maksud Menilai kelemahan dan kekuatan perusahaan Menunjukkan posisi keuangan dan investasi perusahaan Menilai kemampuan perusahaan dalam melunasi kewajibannya Menunjukkan kemampuan sumber daya yang ada untuk pertumbuhan perusahaan. Memberi informasi tepercaya tentang sumber kekayaan bersih yang berasal dari kegiatan usaha mencari laba, bermaksud untuk Memberi gambaran jumlah dividen yang diharapkan pemegang saham Menunjukkan kemampuan perusahaan dalam membayar kewajibannya kepada kreditur, pemasok, pegawai, pemerintah, serta kemampuan mengumpulkan dana bagi perusahaan Memberi informasi kepada manajemen untuk digunakan dalam pelaksanaan fungsi perencanaan dan pengendalian Menunjukkan tingkat kemampuan perusahaan dalam mendapatkan laba jangka panjang. Memungkinkan untuk menaksir potensi perusahaan dalam menghasilkan laba Memberi informasi lain yang diperlukan tentang aset dan kewajiban perusahaan Mengungkapkan informasi relevan lainnya yang dibutuhkan para pemakai laporan. Baca juga Laporan Keuangan dan Mata Uang Pelaporan Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
A Pengertian Koordinasi Pemerintahan. 1. Pengertian Koordinasi Menurut Ahli. Koordinasi adalah usaha penyesuaian bagian-bagian yang berbeda, agar kegiatan daripada bagian-bagian itu selesai pada waktunya, sehingga masing-masing dapat memberikan sumbangan usahanya secara maksimal, agar memperoleh hasil secara keseluruhan.
Berikut rekomendasi tentang jawaban paling benar yang sudah IowaJournalist kurasiJawaban A. Unsur B. Ciri ciri C. Sturktur D. Jenis E. Arti IowaJournalist Indonesia PastiBisa PintarBelajar DuniaBelajar Pendidikan Sekolah AyoBelajar TanyaJawab AyoMembaca AyoPintar KitaBisa DuniaPendidikan IndonesiaMajuSekian informasi yang dapat rangkumkan berkenaan tanya-jawab yang telah kamu ajukan dan cari. Jika kalian membutuhkan informasi lainnya, silahkan pilih kategori rangkuman di atas sanggup bermanfaat untuk teman-teman semua dalam mencari jawaban.
Unsurunsur yang menentukan keberhasilan sebuah negosiasi: 1. Ketergantungan dalam suatu tingkatan dan pihak pihak yang terkait. 2. Terdapat konflik atau ketidaksepakatan. 3. Interaksi setiap pihak untuk saling mempengaruhi. 4. Kesepakatan yang dapat dicapai. Sedangkan struktur teks negoisasi adalah orientasi - pengajuan - penawaran - kesepakatan
Negosiasi adalah sesuatu yang kita lakukan setiap saat dan terjadi hampir di setiap aspek kehidupan kita. Selain itu negosiasi adalah cara yang paling efektif untuk mengatasi dan menyelesaikan konflik atau perbedaan kepentingan. Negosiasi diperlukan dalam kehidupan manusia karena sifatnya yang begitu erat dengan filosofi kehidupan manusia dimana setiap manusia memiliki sifat dasar untuk mempertahankan kepentingannya, disatu sisi manusia lain juga memiliki kepentingan. Padahal, kedua pihak tersebut memiliki suatu tujuan yang sama, yaitu memenuhi kepentingan dan kebutuhannya. Apabila terjadi benturan kepentingan terhadap suatu hal, maka timbullah suatu sengketa. Dalam penyelesaian sengketa dikenal berbagai macam cara, salah satunya negoisasi. Kita memperoleh apa yang kita inginkan melalui negosiasi. Mulai dari bangun pagi, mungkin kita harus mengambil kesepakatan siapa yang harus menggunakan kamar mandi terlebih dahulu, kemudian apakah sopir harus mengantar isteri anda atau anda terlebih dahulu. Demikian pula di kantor misalnya kita melakukan negosiasi dalam rapat direksi, rapat staf, bahkan untuk menentukan di mana akan makan siang kita harus bernegosiasi dengan rekan sekerja kita, bahkan untuk pergi kuliah pun, kita akan bernegosiasi pada diri sendiri mengenai baju apa yang akan kita kenakan. Jadi kita semua pada dasarnya adalah negosiator. Beberapa dari kita melakukannya dengan baik, sedangkan sebagian lagi tidak pernah memenangkan negosiasi. Sebagian kita hanya menjadi pengikut atau selalu mengikuti dan mengakomodasi kepentingan orang lain. Negosiasi dilakukan oleh semua manusia yang berinteraksi dengan manusia lainnya. Mulai dari anak kecil sampai orang tua, semua lapisan dari kalangan sosial terbawah sampai dengan kaum elit di kalangan atas. Negosiasi dilakukan mulai dari rumah, sekolah, kantor, dan semua aspek kehidupan kita. Oleh karena itu penting bagi kita dalam rangka mengembangkan dan mengelola diri manajemen diri, untuk dapat memahami dasar-dasar, prinsip dan teknik-teknik bernegosiasi sehingga kita dapat melakukan negosiasi serta membangun relasi yang jauh lebih efektif dan lebih baik dengan siapa saja. Negoisasi dan Cakupannya a. Pengertian Negoisasi Salah satuketerampilan komunikasi yang seringkali kita laksanakan adalah negosiasi. Negosiasi dapat terjadi setiap hari antar anggota keluarga, di toko, kampus atau di tempat kerja. Secara sederhana negosiasi terjadi bila orang lain memiliki apa yang kita inginkan dan kita bersedia menukarnya dengan apa yang diinginkan mereka. Negosiasi adalah ketrampilan yang bisa dipelajari dan dilatih Negoisasi merupakan kosakata yang sering kita dengar. Negoisasi merupakan proses yang sering sekali kita lakukan dalam hidup dan sering pula kita tidak sadar kalau kita tengah melakukan negoisasi. Untuk itu perlu terlebih dahulu dijelasakan pengertian negoisasi. Negoisasi dipahami sebagai sebuah proses dimana terdapat pihak ingin menyelesaikan permasalahan, melakuakan suatu persetujuan untuk melakukan suatu perbuatan, melakukan penawaran untuk mendapatkan keuntungan tertentu, dan atau berusaha menyelesaikan permasalahan untuk keutungan tertentu win-win solution. Negoisasi biasa dikenal sebagai salah satu bentuk alternatif dispute resulation. Dengan demikian, secara sederhana dapat disimpulkan negoisasi adalah satu cara antara dua orang atau lebih yang berbedakepentingan baik itu berupa pendapat, pendirian, maksud atau tujuan dalammencari kesepahaman dengan cara mempertemukan penawaran dan permintaan darimasing-masing pihak sehingga tercapai suatu kesepakatan atau kesepahamankepentingan baik itu berupa pendapat, pendirian, maksud atau tujuan mencapaikesepakatan bersama. b. Karakteristik Negoisasi Senantiasa melibatkan orang baik sebagai individual, perwakilan organisasi atau perusahaan, sendiri atau dalam kelompok, Memiliki ancaman terjadinya atau di dalamnya mengandung konflik yang terjadi mulai dari awal sampai terjadi kesepakatan dalam akhir negosiasi, Menggunakan cara-cara pertukaran sesuatu baik berupa tawar menawar bargain maupun tukar menukar barter, Hampir selalu berbentuk tatap-muka yang menggunakan bahasa lisan, gerak tubuh maupun ekspresi, Negosiasi biasanya menyangkut hal-hal di masa depan atau sesuatu yang belum terjadi dan kita inginkan terjadi, c. Prinsip Negoisasi Memisahkan perasaan pribadi dengan masalah yang sedang dihadapi, Berfokus pada kepentingan bukan pada posisi, Mengumpulkan beberapa pilihan sebelum membuat keputusan akhir, Kharismatik, vokal yang terdengar meyakinkan pada saat negoisasi. d. Kemampuan Bernegoisasi Meskipun secara lahiriah manusia telah dibekali dengan kemampuan untuk bernegosiasi, namun untuk dapat bernegoisiasi dengan baik, kemampuan dasar tersebut pelu dikembangkan. Adapun, beberapa kemampuan dasar untuk dapat bernegosiasi yang baik adalah Kemampuan menentukan serangkaian tujuan, namun tetap fleksibel dengan sebagian diantaranya. Selain harus mampul mempertahankan serangkaian tujuan, dalam organisasi, seorang negosiator harus mampu bersikap fleksibel dalam membaca keseimbangan atau perubahan posisi tawar yang terjadi selama negosiasi, Kemampuan untuk mencari kemungkinan-kemungkinan dari pilihan yang banyak. Dalam hal ini, seorang megosiator harus jeli membaca kemungkinan dan memprediksi konsekuensi yang mungkin timbul dari masing-masing pilihan. Sebaiknya seorang negosiator sudah harus mampu memprediksi kemungkinan terbaik dan terburuk yang mungkin timbul, Kemampuan untuk mempersiapkan dengan baik. Tidak ada negosiasi yang baik tanpa persiapan yang baik. Negosiator ulung selalu mempersiapkan segala sesuaatu, mulai dari hal besar hingga hal kecil jauh sebelum pelaksanaan negosiasi. Namun, tak jarang seorang negosiator harus mampu melakukan negosiasi pada saat yang tidak terduga, Kompetensi interaktif, yaiut mampu mendengarkan dan menanyakan pihak-piahk lain. Menjawab lebih mudah dari memberikan pertanyaan yang baik, karena setiap jawaban lahir karena ada pertanyaan. Tanpa adanya pertanyaan yang baik, jawaban yang baik tidak bisa diharapkan, Kemampuan menentukan prioritas. Dalam negosiasi, segala hal yang dinegosiasikan adalah penting, hanya saja seorang negosiator harus mampu memberikan prioritas kepada permasalahan yang ada, hingga tersusun dalam tingkatan prioritas. Dengan memiliki kemampuan dasar tersebut, diharapkan negosiator sudah memiliki dasar pemikiran dan kemampuan untuk bernegosiasi. Selanjutnya, selain kemampuan dasar tersebut, seorang negosiator harus memiliki kemampuan berbicara retorika dan kemampuan memimpin leadership serta manajemen yang baik agar mampu menetukan alur negosiasi dan melangsungkan negosiasi hingga tujuan tercapai. e. Dua Jenis Negosiator Value Claimers Memandang negosiasi sebagai proses pertikaian. Masing-masing pihak berusaha mendapatkan sebanyak mungkin jatah atau kemenangan dan memberikan sesedikit mungkin jatah atau kemenangan bagi lawannya. Value Creators Mengutamakan proses yang akan menguntungkan kedua belah pihak. Mencoba untuk menciptakan nilai tambah bagi kedua belah pihak yang bernegosiasi. f. Cakupan Negoisasi Dalam konteks organisasi, negosiasi dapat terjadi Antara dua orang misal pada saat manajer dan bawahannya memutuskan tanggal penyelesaian proyek yang harus diselesaikan oleh bawahan, Dalam kelompok misal untuk mengambil keputusan kelompok atas suatu kasus, Antar kelompok Misal bagian pembelian dengan pemasok dalam kesepakatan harga, kualitas atau tanggal penyerahan barang. g. Unsur-unsur Negosiasi Ketergantungan dalam suatu tingkatan, antara pihak pihak yang terlibat, Ketidaksepakatan atau konflik baik konflik nyata atau yang tersembunyi, Interaksi yang oportunistik setiap pihak punya keinginan untuk berusaha mempengaruhi orang lain, Kesepakatan. h. Tujuan Negoisasi Tujuan agresif – berusaha memperoleh keuntungan dari kerugian damage pihak lawan, Tujuan kompetitif – berusaha memperoleh sesuatu yang lebih getting more dari pihak lawan, Tujuan kooperatif – berusaha memperoleh kesepakatan yang saling menguntungkan mutual gain, Tujuan pemusatan diri – berusaha memperoleh keuntungan tanpa memperhatikan penerimaan pihak lain, Tujuan defensif – berusaha memperoleh hasil dengan menghindari yang negatif, Tujuan kombinasi. i. Gaya-gaya Negoisasi Dalam gaya negosiasi dapat dijelaskan dalam dua dimensi, yaitu arah dan kekuatan Arah berbicara tentang cara kita menangani informasi. Mendorong [push] Memberi informasi, mengajukan usul, melalaikan kontribusi orang lain, mengkritik, bertindak sebagai pengganggu – semua taktik yang berlaku tergantung sifat dan konteks negosiasi. Menarik [pull] Mengajukan pertanyaan untuk mendapatkan informasi, meminta saran, memastikan pemahaman, meminta kejelasan, menyatakan perasaan kita. Kekuatan berbicara tentang keluwesan kita untuk beranjak dari kedudukan kita yang semula. a. Bersikap keras kita ingin menang berapapun harganya, tidak akan mengalah atau mundur, tidak akan menerima tawaran apapun, kita mengejar sasaran yang tinggi. Bersikap lunak kita mengalah, ragu-ragu, sulit untuk berkata tidak, menyesuaikan diri sasaran yang kita kejar rendah. Kita dapat mengambil sikap keras dalam beberapa persoalan dan bersikap lunak dalam persoalan-persoalan yang lain hal ini memberikan petunjuk jelas mengenai hasil yang menjadi prioritas. j. Prasyarat Negoisasi Yang Efektif Prasyarat Negoisasi yang Efektif Kemauan wilingness, mau menyelesaikan masalah dan bernegoisasi secara sukarela Kesiapan preparedness, siap melakukan negoisasi, Kewenangan authoritative, mempunyai wewenang mengambil keputusan, Keseimbangan kekkuatan equal bargaining power, memiliki kekuatan yang relatif seimbang sehingga dapat menciptakan saling ketergantungan, Keterlibatan seluruh pihak terkait stakeholdership, dukungan seluruh pihak terkait dalam proses negoisasi, Holistik comprehensive, pembahasan permasalahan secara menyeluruh, Komunikasi dan rasa percaya antara sesama pihak masih ada, Sengketa tidak terlalu pelik, Tanpa prasangka, segala komunikasi atau diskusi dalam rangka menyelesaikan sengketa tidak dapat sebagai bukti. Proses Negoisasi Seperti proses dan teknik komunikasi yang lain,negosiasi mengharuskan kita untuk mempersiapkan diri dari persiapan, pelaksanaan sampai bagaimana kita menutup proses tersebut. Persiapan dimulai dengan rencana – sasaran akhir dan strategi untuk mencapainya, tujuan yang diinginkan, persiapan diri, melihat posisi lawan komunikasi, pendekatan dan strategi yang tepat, dan suasana yang mendukung. Saat pelaksanaan negosiasi, membaca tanda-tanda nonverbal, membuat dan menanggapi usulan, menentukan posisi kita, dan menanggapi siasat yang diberikan lawan kita. Pada proses menutup negosiasi, bagaimana membahas konsesi dan posisi kita, cara menutup yang berkesan, mengatasi kemacetan dan menghasilkan sebuah hasil yang diharapkan bila tidak mencari solusi lain yang tepat dan terakhir melaksanakan keputusan yang dibuat. Berikut akan dijelaskan mengenai proses negoisasi Langkah-langkah bernegoisasi Persiapan Langkah pertama dalam melakukan negosiasi adalah langkah persiapan. Persiapan yang baik merupakan fondasi yang kokoh bagi negosiasi yang akan kita lakukan. Hal tersebut akan memberikan rasa percaya diri yang kita butuhkan dalam melakukan negosiasi. Yang pertama harus kita lakukan dalam langkah persiapan adalah menentukan secara jelas apa yang ingin kita capai dalam negosiasi. Tujuan ini harus jelas dan terukur, sehingga kita bisa membangun ruang untuk bernegosiasi. Tanpa tujuan yang terukur, kita tidak memiliki pegangan untuk melakukan tawar-menawar atau berkompromi dengan pihak lainnya. Hal kedua dalam persiapan negosiasi adalah kesiapan mental kita. Usahakan kita dalam kondisi relaks dan tidak tegang. Cara yang paling mudah adalah dengan melakukan relaksasi. Bagi kita yang menguasai teknik pemrograman kembali bawah sadar subconscious reprogramming kita dapat melakukan latihan negosiasi dalam pikiran bawah sadar kita, sehingga setelah melakukannya berkali-kali secara mental, kita menjadi lebih siap dan percaya diri. Pembukaan Mengawali sebuah negosiasi tidaklah semudah yang kita bayangkan. Kita harus mampu menciptakan atmosfir atau suasana yang tepat sebelum proses negosiasi dimulai. Untuk mengawali sebuah negosiasi dengan baik dan benar, kita perlu memiliki rasa percaya diri, ketenangan, dan kejelasan dari tujuan kita melakukan negosiasi. Ada tiga sikap yang perlu kita kembangkan dalam mengawali negosiasi yaitu pleasant menyenangkan, assertive tegas, tidak plin-plan, dan firm teguh dalam pendirian. Senyum juga salah satu hal yang kita perlukan dalam mengawali sebuah negosiasi, sehingga hal tersebut akan memberikan perasaan nyaman dan terbuka bagi kedua pihak. Berikut ada beberapa tahapan dalam mengawali sebuah negosiasi a. Jangan memegang apa pun di tangan kanan anda ketika memasuki ruangan negosiasi; b. Ulurkan tangan untuk berjabat tangan terlebih dulu; c. Jabat tangan dengan tegas dan singkat; d. Berikan senyum dan katakan sesuatu yang pas untuk mengawali pembicaraan. Selanjutnya dalam pembicaraan awal, mulailah dengan membangun common ground, yaitu sesuatu yang menjadi kesamaan antar kedua pihak dan dapat dijadikan landasan bahwa pada dasarnya selain memiliki perbedaan, kedua pihak memiliki beberapa kesamaan yang dapat dijadikan dasar untuk membangun rasa percaya. Memulai proses negosiasi Langkahpertama dalam memulai proses negosiasi adalah menyampaikan proposing apa yang menjadi keinginan atau tuntutan kita. Yang perlu diperhatikan dalam proses penyampaian tujuan kita tersebut adalah a. Tunggu saat yang tepat bagi kedua pihak untuk memulai pembicaraan pada materi pokok negosiasi; b. Sampaikan pokok-pokok keinginan atau tuntutan pihak anda secara jelas, singkat dan penuh percaya diri; c. Tekankan bahwa anda atau organisasi anda berkeinginan untuk mencapai suatu kesepakatan dengan mereka d. Sediakan ruang untuk manuver atau tawar-menawar dalam negosiasi, jangan membuat hanya dua pilihan ya atau tidak; e. Sampaikan bahwa ”jika mereka memberi anda ini anda akan memberi mereka itu – if you’ll give us this, we’ll give you that.” Sehingga mereka mengerti dengan jelas apa yang harus mereka berikan sebagai kompensasi dari apa yang akan kita berikan. f. Mendengarkan dengan efektif apa yang ditawarkan atau yang menjadi tuntutan pihak lain. Mendengar dengan efektif memerluka kebiasaan dan teknik-teknik tertentu. Seperti misalnya bagaimana mengartikan gerakan tubuh dan ekspresi wajah pembicara. Usahakan selalu membangun kontak mata dengan pembicara dan kita berada dalam kondisi yang relaks namun penuh perhatian. Zona Tawar Menawar The Bargaining Zone Dalam proses intidari negosiasi, yaitu proses tawar menawar, kita perlu mengetahui apa itu The Bargaining Zone TBZ. TBZ adalah suatu wilayah ruang yang dibatasi oleh harga penawaran pihak penjual Seller’s Opening Price dan Tawaran awal oleh pembeli Buyer’s Opening Offer. Di antara kedua titik tersebut terdapat Buyer’s Ideal Offer, Buyer’s Realistic Price dan Buyer’s Highest Price pada sisi pembeli dan Seller’s Ideal Price, Seller’s Realistic Price dan Seller’s Lowest Price pada sisi pembeli. Kesepakatan kedua belah pihak yang paling baik adalah terjadi di dalam wilayah yang disebut Final Offer Zone yang dibatasi oleh Seller’s Realistic Price dan Buyer’s Realistic Price. Biasanya kesepakatan terjadi ketika terdapat suatu overlap antara pembeli dan penjual dalam wilayah Final Offer Zone. Membangun Kesepakatan Babakterakhir dalam proses negosiasi adalah membangun kesepakatan dan menutup negosiasi. Ketika tercapai kesepakatan biasanya kedua pihak melakukan jabat tangan sebagai tanda bahwa kesepakatan deal or agreement telah dicapai dan kedua pihak memiliki komitmen untuk melaksanakannya. Yang perlu kita ketahui dalam negosiasi tidak akan pernah tercapai kesepakatan kalau sejak awal masing-masing atau salah satu pihak tidak memiliki niat untuk mencapai kesepakatan. Kesepakatan harus dibangun dari keinginan atau niat dari kedua belah pihak, sehingga kita tidak bertepuk sebelah tangan. Karena itu, penting sekali dalam awal-awal negosiasi kita memahami dan mengetahui sikap dari pihak lain, melalui apa yang disampaikan secara lisan, bahasa gerak tubuh maupun ekspresi wajah. Karena jika sejak awal salah satu pihak ada yang tidak memiliki niat atau keinginan untuk mencapai kesepakatan, maka hal tersebut berarti membuang waktu dan energi kita. Untuk itu perlu dicari jalan lain, seperti misalnya conciliation, mediation dan arbitration melalui pihak ketiga. 6. Manajemen Konflik Karena setiap negosiasi memiliki potensi konflik dalam seluruh prosesnya, penting sekali bagi kita untuk memahami cara mengatasi atau menyelesaikan konflik. Untuk menjelaskan berbagai alternatif penyelesaian konflik dipandang dari sudut menang – kalah masing-masing pihak, ada empat kuadran manajemen konflik 1. Kuadran Kalah-Kalah Menghindari konflik Kuadran keempat ini menjelaskan cara mengatasi konflik dengan menghindari konflik dan mengabaikan masalah yang timbul. Atau bisa berarti bahwa kedua belah pihak tidak sepakat untuk menyelesaikan konflik atau menemukan kesepakatan untuk mengatasi konflik tersebut. Kita tidak memaksakan keinginan kita dan sebaliknya tidak terlalu menginginkan sesuatu yang dimiliki atau dikuasai pihak lain. Cara ini sebetulnya hanya bisa kita lakukan untuk potensi konflik yang ringan dan tidak terlalu penting. Jadi agar tidak menjadi beban dalam pikiran atau kehidupan kita, sebaiknya memang setiap potensi konflik harus dapat segera diselesaikan. 2. Kuadran Menang-Kalah Persaingan Kuadran kedua ini memastikan bahwa kita memenangkan konflik dan pihak lain kalah. Biasanya kita menggunakan kekuasaan atau pengaruh kita untuk memastikan bahwa dalam konflik tersebut kita yang keluar sebagai pemenangnya. Biasanya pihak yang kalah akan lebih mempersiapkan diri dalam pertemuan berikutnya, sehingga terjadilah suatu suasana persaingan atau kompetisi di antara kedua pihak. Gaya penyelesaian konflik seperti ini sangat tidak mengenakkan bagi pihak yang merasa terpaksa harus berada dalam posisi kalah, sehingga sebaiknya hanya digunakan dalam keadaan terpaksa yang membutuhkan penyelesaian yang cepat dan tegas. 3. Kuadran Kalah-Menang Mengakomodasi Agak berbeda dengan kuadran kedua, kuadran ketiga yaitu kita kalah – mereka menang ini berarti kita berada dalam posisi mengalah atau mengakomodasi kepentingan pihak lain. Gaya ini kita gunakan untuk menghindari kesulitan atau masalah yang lebih besar. Gaya ini juga merupakan upaya untuk mengurangi tingkat ketegangan akibat dari konflik tersebut atau menciptakan perdamaian yang kita inginkan. Mengalah dalam hal ini bukan berarti kita kalah, tetapi kita menciptakan suasana untuk memungkinkan penyelesaian yang paripurna terhadap konflik yang timbul antara kedua pihak. Mengalah memiliki esensi kebesaran jiwa dan memberi kesempatan kepada pihak lain untuk juga mau mengakomodasi kepentingan kita sehingga selanjutnya kita bersama bisa menuju ke kuadran pertama. 4. Kuadran Menang-Menang Kolaborasi Kuadran pertama ini disebut dengan gaya manajemen konflik kolaborasi atau bekerja sama. Tujuan kita adalah mengatasi konflik dengan menciptakan penyelesaian melalui konsensus atau kesepakatan bersama yang mengikat semua pihak yang bertikai. Proses ini biasanya yang paling lama memakan waktu karena harus dapat mengakomodasi kedua kepentingan yang biasanya berada di kedua ujung ekstrim satu sama lainnya. Proses ini memerlukan komitmen yang besar dari kedua pihak untuk menyelesaikannya dan dapat menumbuhkan hubungan jangka panjang yang kokoh . Secara sederhana proses ini dapat dijelaskan bahwa masing-masing pihak memahami dengan sepenuhnya keinginan atau tuntutan pihak lainnya dan berusaha dengan penuh komitmen untuk mencari titik temu kedua kepentingan tersebut. 7. Negoisasi Dengan Hati Padadasarnya negosiasi adalah cara bagaimana kita mengenali, mengelola dan mengendalikan emosi kita dan emosi pihak lain. Di sinilah seringkali banyak di antara kita tidak menyadari bahwa negosiasi sebenarnya lebih banyak melibatkan apa yang ada di dalam hati atau jiwa seseorang. Ini seperti gambaran sebuah gunung es, di mana puncak yang kelihatan merupakan hal-hal yang formal, tuntutan yang dinyatakan dengan jelas, kebijakan atau prosedur perusahaan, maupun hubungan atau relasi bisnis yang didasarkan pada hitungan untung rugi. Sedangkan yang sering dilupakan dalam proses negosiasi adalah hal-hal yang tidak kelihatan, seperti misalnya hasrat,keinginan, perasaan, nilai-nilai maupun keyakinan yang dianut oleh individualyang terlibat dalam konflik atau yang terlibat dalam proses negosiasi. Hal-hal yang di dalam inilah justru seringkali menjadi kunci terciptanya negosiasi yang sukses dan efektif. Negosiasi sebenarnya melibatkan tiga hal pokok yang kami sebut sebagai Negotiation Triangle, yaitu terdiri dari HEART yaitu karakter atau apa yang ada di dalam kita yang menjadi dasar dalam kita melakukan negosiasi, HEAD yaitu metoda atau teknik-teknik yang kita gunakan dalam melakukan negosiasi, HANDS yaitu kebiasaan-kebiasaan dan perilaku kita dalam melakukan negosiasi yang semakin menunjukkan jam terbang kita menuju keunggulan atau keahlian dalam bernegosiasi. Jadi, sebenarnya tidaklah cukup melakukan negosiasi hanya berdasarkan hal-hal formal, kebijakan dan prosedur, atau teknik-teknik dalam negosiasi. Justru kita perlu menggunakan ketiga komponen tersebut yaitu karakter, metoda dan perilaku. Dalam banyak hal, negosiasi justru tidak terselesaikan di meja perundingan atau meja rapat formal, tetapi justru dalam suasana yang lebih informal dan relaks, di mana kedua pihak berbicara dengan hati dan memanfaatkan sisi kemanusiaan pihak lainnya. Karena pada dasarnya selain hal-hal formal yang ada dalam proses negosiasi, setiap manusia memiliki keinginan, hasrat, perasaan, nilai-nilai dan keyakinan yang menjadi dasar bagi setiap langkah pengambilan keputusan yang dilakukannya. Negosiasi menuntut kemampuan komunikasi yang memadai. Ini membuktikan betapa komunikasi dengan pihak lain merupakan syarat utama yang dapat menunjang keberhasilan kita di masa depan. Kita semua adalah negoisiator yang selalu melakukan negoisiasi setiap hari. Hanya saja, kita tidak sadar, jikalau kita sedang melakukan suatu negoisasi. Negosiasi tidaklah untuk mencari pemenang dan pecundang dalam setiap negosiasi terdapat kesempatan untuk menggunakan kemampuan sosial dan komunikasi efektif dan kreatif untuk membawa kedua belah pihak ke arah hasil yang positif bagi kepentingan bersama. [Ron Ludlow & Fergus Panton 2000 141 – 142] karena pada dasarnya sebuah negoisasi adalah sebuah kesepakatan diantara orang-orang yang melakukan negoisasi. Kemampuan bernegoisasi sangat dibutuhkan dewasa ini, karena setiap aktivitas membuthkan negoisasi. Kita selalu melakukan negoisasi kepada orang tua, kakak, adik, anak, suami, istri, teman, kerabat bahkan negoisasi terhadap diri sendiri kerap kita lakukan. Orang-orang yang selalu melakukan negoisasi adalah cerdas. Mengapa? Karena dalam negoisasi terdapat kesepakatan yang menghasilkan keputusan dan keputusan itu adalah hal yang menyangkut dengan kepentingan diri sendiri yang mengambil sebuah resiko dan mengharapkan keuntungan tertentu. Untuk itu, latihlah diri pembaca untuk selalu bernegoisasi. Tulisan ini hadir diharapkan agar pembaca sekalian dapa lebih jelas bagaimana cara bernegoisasi yang kita lakukan dan mengarahkannya kepada sebuah tindakan bisnis. Namun, pada dasarnya pembahasan dari awal hingga akhir sangatlah fleksibel penggunaannya dalam bernegoisasi. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua…Amin… DAFTAR PUSTAKA Sastro atmodjo, Sudijono. “Komunikasi Bisnis”, Semarang IKIP Semarang, 1995 . 35 96 323 305 6 389 406 456

ketergantungan dalam suatu tingkatan dan pihak pihak yang terkait merupakan